Quito (ANTARA) - Gapura Darwin atau Arch Darwin, formasi batuan alam terkenal di Kepulauan Galapagos yang populer di kalangan penyelam, fotografer, dan turis kapal pesiar, telah runtuh akibat erosi, kata pejabat lingkungan Ekuador pada Selasa (18/5).
Foto-foto yang diunggah di media sosial oleh Kementerian Lingkungan Ekuador menunjukkan puing-puing dari gapura itu terlihat di laut, dengan dua tiang penyangga masih berdiri.
"Kami melaporkan bahwa Gapura Darwin yang ikonik runtuh," tulis kementerian dalam bahasa Spanyol di halaman Facebook-nya.
Gapura Darwin itu, dinamai menurut naturalis Inggris Charles Darwin, berdiri di ujung paling utara Kepulauan Galapagos, sebuah kepulauan vulkanik di Samudra Pasifik 965 km barat Ekuador.
Dulunya merupakan bagian dari Pulau Darwin, gapura ini terkenal karena berbagai kehidupan bawah laut yang berkerumun di dekatnya, termasuk gerombolan hiu martil.
Wisatawan tidak diperbolehkan menginjakkan kaki di gapura atau pulau itu.
Sumber: Reuters
Baca juga: China kembali desak Israel untuk tahan diri
Baca juga: Militer AS tawarkan vaksin J&J untuk pasukan Korea Selatan
Gapura Darwin runtuh akibat erosi
19 Mei 2021 09:40 WIB
Kura-kura raksasa di Taman Nasional Galapagos Ekuador di Amerika Latin. (ANTARA Foto)
Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021
Tags: