Banda Aceh (ANTARA) - Maskapai penerbangan Garuda Indonesia menambah jadwal penerbangan di Provinsi Aceh pada Selasa dan Rabu karena meningkatnya permintaan masyarakat menggunakan transportasi udara menyusul berakhirnya masa peniadaan mudik.

“Sejak adanya larangan mudik dari pemerintah dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19 rata-rata tingkat keterisian 50-60 persen, sedangkan hari ini 80-100 menyusul berakhirnya masa peniadaan mudik,” kata General Manager PT Garuda Indonesia Provinsi Aceh, Rizky Arief Kautsar di Banda Aceh, Selasa.

Ia menjelaskan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Aceh, pada Selasa dan Rabu 18-19 Mei 2021, Garuda melayani dua kali penerbangan dalam sehari yakni GA143 Boeing B737-800 kapasitas 6 bisnis 94 ekonomi (social distancing capacity) dan GA147 Airbus A330-200 kapasitas 9 bisnis 120 ekonomi (social distancing capacity).

“Artinya dalam setiap penerbangan Garuda tetap memberlakukan protokol kesehatan secara ketat dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19,” katanya.

Menurut dia pada hari biasa, Garuda Indonesia melayani penumpang dari Banda Aceh ke Jakarta dan sebaliknya dengan menggunakan GA 146/147 pada sore hari.

“Insya Allah jika ada peningkatan penumpang, kita siap menambah jadwal terbang ke Aceh yang saat ini satu kali dalam sehari,” katanya.

Menurut dia sejak hari ini, untuk keberangkatan sudah tidak menggunakan surat tugas lagi sesuai dengan surat edaran Kemenhub.

Ia mengatakan pada masa setelah peniadaan mudik semua masyarakat bisa menggunakan transportasi udara dengan tetap memiliki hasil tes negatif RT-PCR atau rapid antigen maksimal 1x24 jam dan hasil tes negatif Genose C19 sebelum keberangkatan.

Ia juga mengatakan sampai akhir bulan ini Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia juga menambah jadwal penerbangan pagi dari tanggal 18,19,20,22,25 dan 29 Mei.

Ia menambahkan dalam memberikan kenyamanan kepada penumpang, pilot dan awak kabin maskapai milik Pemerintah tersebut telah mendapat vaksinasi COVID-19.

Baca juga: Garuda Indonesia jadi maskapai pertama yang seluruh kru telah divaksin
Baca juga: Waspada bencana, BMKG ingatkan hujan deras dan potensi banjir di Aceh
Baca juga: Pengamat: Aceh masih perlu sosialisasi prokes secara masif