Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menilai perlunya penguatan penanggulangan bencana, terutama aspek preventif dan mitigasi.
"Penanggulangan bencana alam sangat penting, mengingat intensitas bencana di Indonesia sangat tinggi. Perlu penguatan dari berbagai sisi namun juga perlu evaluasi," kata LaNyalla dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan dalam sepekan perayaan Idul Fitri saja, sejumlah wilayah di Indonesia diterjang banjir dan longsor yakni di Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Aceh, Jawa Barat dan terakhir di Jakarta.
Menurut LaNyalla, penanganan bencana hanya pada saat kejadian. Padahal menurut dia seharusnya ada upaya antisipasi sehingga bencana tersebut dapat diminimalkan.
Baca juga: Antisipasi saat bencana, DPD usul siapkan program "food rescue"
Baca juga: Ketua DPD apresiasi kerja cepat TNI AL kirim APD ke Mamuju
Senator asal Jawa Timur itu mengingatkan pentingnya mitigasi dan manajemen kebencanaan secara menyeluruh.
"Mitigasi atau pengurangan risiko bencana seharusnya dilakukan sejak jauh-jauh hari. Pemerintah pusat dan daerah tak boleh abai dengan potensi bencana yang akan terjadi," ujar dia.
Di sisi lain, LaNyalla juga memandang perlunya mencari akar masalah penyebab terjadinya bencana. Seperti kerusakan lingkungan, terlambatnya program reboisasi, eksploitasi pertambangan dan sejumlah aktivitas alih fungsi lahan.
"Di sinilah perlunya koordinasi dan sinergi semua pihak. Pemda, BNPB, TNI-Polri tak bisa jalan sendiri karena perlu penanganan khusus agar tidak berputar pada permasalahan yang sama setiap menghadapi kebencanaan," kata dia.
Baca juga: Ketua DPD dorong pemudik ikut tes antigen demi deteksi dini COVID-19
Baca juga: Ketua DPD minta pemerintah segera atasi limbah di Pulau Untung Jawa
LaNyalla nilai perlu penguatan penanggulangan bencana di Indonesia
18 Mei 2021 16:43 WIB
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (ANTARA/HO-DPD RI)
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021
Tags: