Gaza (ANTARA) - Para petugas kesehatan Gaza pada Selasa mengatakan bahwa mereka tidak memiliki laporan tentang warga Palestina yang tewas semalam dalam serangan Israel yang sedang berlangsung di daerah tersebut.
Hal itu merupakan pengurangan korban jiwa pertama yang tampak sejak pertempuran Palestina-Israel meletus pada 10 Mei.
Intensitas serangan roket Palestina di Israel juga menyusut antara tengah malam dan 10.00 pagi (waktu setempat), kata seorang saksi mata Reuters.
Peringatan roket Israel menunjukkan bahwa aksi penyelamatan terbaru difokuskan pada komunitas masyarakat di perbatasan daripada sasaran yang lebih dalam di Israel.
Negara-negara kekuatan dunia mendorong gencatan senjata di Gaza.
Juru bicara utama militer Israel, Brigadir Jenderal Hidai Zilberman, mengatakan pihaknya terus beroperasi di Gaza sesuai dengan daftar target selama 24 jam mendatang.
"Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tidak berbicara tentang gencatan senjata. Kami fokus pada penembakan," katanya kepada Radio Angkatan Darat.
Penduduk Gaza menghitung ada 60 serangan Israel dalam semalam.
Para pejabat dari kedua pihak sebelumnya mengatakan bahwa beberapa korban di Gaza telah terkubur di gedung-gedung dan lubang tempat perlindungan (bunker) yang runtuh.
Kondisi itu membuat penghitungan langsung jumlah korban menjadi sulit dilakukan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Bantu korban agresi Israel, MER-C kirim tim dokter bedah ke Jalur Gaza
Baca juga: Warga Aceh kumpulkan Rp 1,8 miliar beli ambulan untuk Palestina
Pertama Gaza catat tak ada korban jiwa akibat serangan Israel semalam
18 Mei 2021 14:56 WIB
Ilustrasi - Asap dan api membumbung selama serangan udara Israel di tengah maraknya kekerasan Israel-Palestina, di Gaza (12/5/2021) (ANTARA FOTO/REUTERS / Ibraheem Abu Mustafa)
Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021
Tags: