Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan subsidi perumahan akan terus ditingkatkan walaupun terjadi refocusing anggaran akibat pandemi COVID-19.

"Walaupun kita ada refocusing anggaran akibat pandemi COVID-19, namun subsidi perumahan terus ditingkatkan, termasuk pada tahun 2022 nanti yang InsyaAllah subsidi itu akan terus ditambah untuk bisa mempercepat pembangunan penyediaan perumahan bagi rakyat Indonesia," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam peluncuran Gerakan Bangun Rumah Subsidi Berkualitas secara virtual di Jakarta, Selasa.

Menteri Basuki mengatakan program penyediaan perumahan di Indonesia masih menjadi prioritas pemerintah pada tahun ini maupun tahun-tahun berikutnya, karena rumah subsidi dapat menggerakkan lebih banyak komponen industri perumahan selain untuk konstruksi perumahan itu sendiri.

Baca juga: Menteri PUPR: Kinerja penyaluran subsidi rumah bantu ekonomi "rebound"

Dalam kesempatan tersebut Menteri Basuki juga menyambut baik adanya Gerakan Bangun Rumah Subsidi Berkualitas dan Pelatihan 3.000 Peserta Manajemen Konstruksi se-Indonesia.

"Saya sangat menyambut baik, mendorong, dan mendukung program pelatihan 3.000 peserta manajemen konstruksi se-Indonesia dan Gerakan Membangun Rumah Subsidi Berkualitas," kata Menteri Basuki.

Sebelumnya Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran untuk dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp16,66 triliun bagi 157.500 unit rumah subsidi pada 2021.

Baca juga: PUPR anggarkan FLPP Rp16,66 triliun bagi 157.500 rumah subsidi di 2021