Banda Aceh (ANTARA) - Kapolres Gayo Lues, Aceh AKBP Carlie Syahputra Bustamam mengatakan lintasan Gayo Lues dengan Aceh Timur masih belum normal, menyusul tanah longsor menutupi badan jalan di kabupaten itu.
"Setelah beberapa hari dilakukan pembersihan material longsor, arus lalu lintas dari Gayo Lues ke Aceh Timur belum normal maupun sebaliknya. Kendaraan roda empat atau lebih belum bisa melintas, kecuali sepeda motor," kata AKBP Carlie Syahputra.
Sebelumnya, tiga titik longsor menutupi badan jalan Gayo Lues ke Aceh Timur di kawasan Uling-uling, Kecamatan Deabun Gelang, Jumat (14/5). Tanah longsor tersebut disebabkan tingginya intensitas hujan di wilayah tersebut.
Kapolres mengatakan kondisi tanah yang labil serta adanya sumber mata air di atas perbukitan turut mempercepat longsor, sehingga memutuskan arus lalu lintas di wilayah tersebut.
AKBP Carlie Syahputra mengatakan pembersihan material longsor berupa tanah berlumpur dan bebatuan menggunakan alat berat. Pembersihan material longsor terkendala masih adanya tanah berjatuhan dari lereng perbukitan.
"Ketinggian material longsor lima hingga delapan meter. Petugas kepolisian bersama instansi terkait lainnya masih terus membersihkan material longsor, sehingga arus lalu lintas dari Gayo Lues ke Aceh Timur maupun sebaliknya kembali normal," kata AKBP Carlie Syahputra.
Mantan Wakil Kapolres Aceh Timur itu mengimbau masyarakat, terutama pengguna jalan tidak melintasi jalan provinsi tersebut, mengingat pembersihan material longsor belum selesai.
"Bagi pengguna jalan yang tetap melintas, khususnya sepeda motor, kami imbau berhati-hati, mengingatkan badan jalan masih licin karena tanah berlumpur," kata AKBP Carlie Syahputra Bustamam.
Baca juga: Polres Gayo Lues buat jalur alternatif di titik longsor
Baca juga: Tiga titik longsor tutupi badan jalan di Gayo Lues
Kapolres sebut lintasan Gayo Lues-Aceh Timur masih belum normal
17 Mei 2021 18:09 WIB
Polisi membantu pengendara sepeda motor melintasi titik longsor di Gayo Lues, Aceh, Jumat (14/5/2021). Antara Aceh/HO/Bidhumas Polda Aceh
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021
Tags: