Mukomuko, Bengkulu (ANTARA) - Banjir yang berasal dari luapan Sungai Selagan di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, merendam jalan provinsi di wilayah Teras Terunjam dan memutuskan akses transportasi darat di wilayah tersebut, sejak Minggu (16/5) malam.

Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Mukomuko AKBP Andy Arisandi di Mukomuko, Senin, mengatakan cuaca pada saat ini di wilayah hukum Polsek Teras Terunjam sedang mengalami hujan sedang.

Namun untuk debit air Sungai Selagan di wilayah itu saat ini mengalami kenaikan dan menimbulkan luapan air Sungai Selagan ke jalan lintas sehingga jalan dari Desa Teras Terunjam ke Desa Pondok Kopi tidak bisa dilewati oleh kendaraan.

Berdasarkan hasil pengecekannya di lokasi jalan lintas provinsi tersebut, ia memperkirakan banjir tersebut merendam jalan provinsi lebih kurang setinggi lutut orang dewasa.

Untuk itu, Andy Arisandi mengimbau kepada warga pengendara motor dan mobil agar tidak melintasi jalan lintas provinsi, tepatnya di Jembatan Desa Teras Terunjam karna tidak bisa dilewati akibat banjir luapan Sungai Selagan.

Warga Desa Teras Terunjam, Wahyu mengatakan lokasi jalan lintas provinsi di Kecamatan Teras Terunjam tersebut langganan banjir akibat luapan Sungai Selagan yang berada dekat lokasi tersebut.

“Setiap hujan jalan tersebut pasti terendam banjir dan tidak bisa dilewati oleh kendaraan. Tetapi banjir yang merendam jalan tersebut cepat surut ketika hujan berhenti,” katanya.

Ia mengatakan warga di wilayah itu sudah lama berharap kepada pemerintah provinsi agar segera memperbaiki jalan tersebut agar jalan tersebut tidak terendam bajir saat musim hujan.

Sementara itu, ada jalan alternatif tetapi melewati jalan dalam lahan perkebunan kelapa sawit milik warga setempat, namun truk yang mengangkut tandan buah segar kelapa sawit sulit untuk melewati jalan dalam lahan perkebunan kelapa sawit, demikian Wahyu.


Baca juga: Sejumlah Jalinsum Mukomuko terendam banjir

Baca juga: Lima sungai di Mukomuko berkualitas buruk

Baca juga: Rumah warga Mukomuko rusak terbawa longsor

Baca juga: Warga Mukomuko berharap dibangun penahan banjir