"Strategi ini diturunkan menjadi salah satu program, yakni go petchem. Produk petrokimia dijadikan engine baru perusahaan dalam mencapai growth yang lebih baik lagi,” kata Kosasih dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Penjualan metanol kepada produsen biodiesel merupakan bentuk sinergi dan simbiosis mutualisme dalam rangka mendukung program pemerintah terkait pemanfaatan metanol untuk dijadikan produk bahan bakar kendaraan diesel.
Metanol adalah salah satu bahan campuran utama dalam produksi Fatty Acid Methyl Ester atau FAME yang kemudian dicampur dengan solar untuk dijadikan produk biosolar.
"Saat ini kebiijakan pemerintah untuk pemanfaatan biodiesel dalam campuran solar adalah 30 persen atau biasa kita ketahui sebagai B30,” ujar Kosasih
Pada 2021, Pertamina memproyeksikan penjualan produk metanol skala nasional bisa mencapai 50.000 metrik ton. Angka itu adalah bentuk komitmen perseroan dalam ekspasi produk pertrokimia agar dapat memenuhi kebutuhan metanol di dalam negeri.
Baca juga: Menperin: Sojitz tertarik kembangkan industri metanol di Indonesia
Baca juga: Konsorsium Bakrie bangun industri metanol senilai 2 miliar dolar AS