Pakar digital beberkan cara gaet "passive income" dari aset kripto
16 Mei 2021 18:59 WIB
Chief Executive Officer digitalexchange.id Duwi Sudarto Putro kanan menunjukkan digitalexchange.id, platform pertukaran aset digital di Serpong, Tangerang Selatan, Jumat (28/6/2019). ANTARA News/Zubi Mahrofi.
Jakarta (ANTARA) - Pakar digital Anthony Leong memberkan cara-cara mendapatkan penghasilan pasif atau passsive income dari mata uang kripto.
Menurut dia, umumnya untuk mendapatkan mata uang kripto dilakukan dengan aktivitas yang disebut dengan mining (menambang), namun kegiatan tersebut memerlukan kemampuan komputer yang kuat dan dukungan listrik yang besar.
Alternatif yang dapat digunakan, ujar Anthony dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, dengan menggunakan staking coin, yaitu cara untuk mendapatkan coin tambahan tanpa menggunakan perangkat komputer yang canggih.
Baca juga: Kompetisi "trading" Indonesia Crypto Grand Prix 2021 dibuka hari ini
"Kita bisa mendapat hasil yield farming (hasil pertanian) dengan cara staking. Staking seperti ini adalah cara alternatif untuk mendapatkan passive income di pasar crypto," katanya.
Koin yang dimiliki di dalam wallet dapat dikunci untuk membantu operasi dan jaringan coin tersebut, lanjutnya, sebagai imbalannya akan mendapatkan koin.
"Hanya saja perlu kita ketahui resiko dalam berinvestasi di cryptocurrency karena fluktuatifnya harga dan lain hal. Investor wajib manage resiko dalam hal apapun itu entah itu trading atau staking hingga mining," katanya.
Diketahui staking merupakan sebutan yang ditujukan pada aktivitas penitipan coin kepada platform crypto. Hasil penitipan itu kemudian digunakan untuk melakukan validasi transaksi pada blockchain dalam bentuk proof of stake (PoS).
"Melalui pengembangan teknologi seperti ini kini siapapun bisa berinvestasi di kripto tanpa perlu takut. Orang-orang yang tidak punya banyak waktu juga sangat cocok untuk menggunakan teknologi ini karena akan sangat menghemat waktu," ujar Anthony.
Hingga kini terdapat beberapa platform yang telah menyediakan jasa staking crypto seperti Pancake Swap (pancakeswap.finance), Bean Cash dan juga yang baru hadir seperti Merlin Lab (www.merlinlab.com) yang di mana Merlin Lab merupakan platform yang sudah diaudit dengan hasil pengembalian tertinggi.
Salah satu bursa crypto terbesar, Binance juga menawarkan layanan staking untuk koin miliknya, BNB. Sehingga pengguna memiliki banyak alternatif untuk memilih layanan staking yang digunakan.
"Untuk memilih platform staking yang terpenting kita harus mengetahui peluang harga coin yang akan kita peroleh, hal itu dapat diketahui dengan melihat pasukan dibalik platform ini. Tapi yang aneh di dunia crypto ini adalah Penemu Bitcoin Satoshi Nakamoto yang sampai sekarang belum muncul di publik tapi dinilai dengan harga fantastis kini sudah 700-800 juta per koin," ujar Anthony.
Baca juga: Tokocrypto rilis token SRM percepat pertumbuhan "crypto-economics"
Baca juga: Saat ini, Jepang tidak berencana terbitkan mata uang digital
Menurut dia, umumnya untuk mendapatkan mata uang kripto dilakukan dengan aktivitas yang disebut dengan mining (menambang), namun kegiatan tersebut memerlukan kemampuan komputer yang kuat dan dukungan listrik yang besar.
Alternatif yang dapat digunakan, ujar Anthony dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, dengan menggunakan staking coin, yaitu cara untuk mendapatkan coin tambahan tanpa menggunakan perangkat komputer yang canggih.
Baca juga: Kompetisi "trading" Indonesia Crypto Grand Prix 2021 dibuka hari ini
"Kita bisa mendapat hasil yield farming (hasil pertanian) dengan cara staking. Staking seperti ini adalah cara alternatif untuk mendapatkan passive income di pasar crypto," katanya.
Koin yang dimiliki di dalam wallet dapat dikunci untuk membantu operasi dan jaringan coin tersebut, lanjutnya, sebagai imbalannya akan mendapatkan koin.
"Hanya saja perlu kita ketahui resiko dalam berinvestasi di cryptocurrency karena fluktuatifnya harga dan lain hal. Investor wajib manage resiko dalam hal apapun itu entah itu trading atau staking hingga mining," katanya.
Diketahui staking merupakan sebutan yang ditujukan pada aktivitas penitipan coin kepada platform crypto. Hasil penitipan itu kemudian digunakan untuk melakukan validasi transaksi pada blockchain dalam bentuk proof of stake (PoS).
"Melalui pengembangan teknologi seperti ini kini siapapun bisa berinvestasi di kripto tanpa perlu takut. Orang-orang yang tidak punya banyak waktu juga sangat cocok untuk menggunakan teknologi ini karena akan sangat menghemat waktu," ujar Anthony.
Hingga kini terdapat beberapa platform yang telah menyediakan jasa staking crypto seperti Pancake Swap (pancakeswap.finance), Bean Cash dan juga yang baru hadir seperti Merlin Lab (www.merlinlab.com) yang di mana Merlin Lab merupakan platform yang sudah diaudit dengan hasil pengembalian tertinggi.
Salah satu bursa crypto terbesar, Binance juga menawarkan layanan staking untuk koin miliknya, BNB. Sehingga pengguna memiliki banyak alternatif untuk memilih layanan staking yang digunakan.
"Untuk memilih platform staking yang terpenting kita harus mengetahui peluang harga coin yang akan kita peroleh, hal itu dapat diketahui dengan melihat pasukan dibalik platform ini. Tapi yang aneh di dunia crypto ini adalah Penemu Bitcoin Satoshi Nakamoto yang sampai sekarang belum muncul di publik tapi dinilai dengan harga fantastis kini sudah 700-800 juta per koin," ujar Anthony.
Baca juga: Tokocrypto rilis token SRM percepat pertumbuhan "crypto-economics"
Baca juga: Saat ini, Jepang tidak berencana terbitkan mata uang digital
Pewarta: Subagyo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: