PT RNI targetkan produksi hingga 100 juta jarum suntik di akhir 2021
16 Mei 2021 16:11 WIB
Ilustrasi - Sebuah botol kecil berlabel stiker "Vaksin" diletakkan di dekat jarum suntik medis di depan tulisan "Coronavirus COVID-19". (ANTARA/REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi / File Foto/pri.)
Jakarta (ANTARA) - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) menargetkan produksi Alat Suntik Sekali Pakai (ASSP) hingga 80 sampai dengan 100 juta pieces dalam rangka memenuhi kebutuhan alat kesehatan di beberapa rumah sakit maupun untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi COVID-19.
“Kami sediakan penyediaan jarum suntik dalam negeri produksi pabrik kami di Bandung mengingat kebutuhan vaksin COVID-19 terus meningkat,” ujar Direktur Utama PT RNI Arief Prasetyo Adi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.
RNI sendiri mencatat produksi jarum suntik pada 2020 mengalami peningkatan dari 2019, di mana produksi ASSP pada 2020 sebanyak 36.775.000 pieces (pcs) dibandingkan 23.647.000 pcs pada 2019.
Peningkatan produksi jarum suntik dari 2019 ke 2020 itu merupakan persiapan pengadaan ASSP pada 2020 untuk realisasi vaksin COVID-19 pada 2021 dengan target produksi ASSP hingga akhir 2021 berkisar 80-100 juta pcs.
Direktur Komersial PT RNI Frans Marganda Tambunan menambahkan pendistribusian segmen usaha alat kesehatan seperti jarum suntik didistribusikan melalui anak usaha perusahaan lainnya di bidang distribusi dan perdagangan.
“Segmen alat kesehatan juga kami terapkan integrasi hulu ke hilir, pendistribusiannya melalui anak usaha RNI group PT Rajawali Nusindo,” kata Frans.
Frans menjelaskan sistem integrasi komersial ke depan tidak tertutup kemungkinan perluasan sinerginya dengan BUMN lainnya.
ASSP atau Autodisable syringe yang diproduksi RNI melalui anak usaha PT Mitra Rajawali Banjaran (MRB) telah memiliki standar qualifikasi PQS (Perfomance,Quality and Safety) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kualitas produk alat kesehatan RNI Group itu telah diuji oleh Laboratorium Independen.
Baca juga: Cek Fakta: Para pemimpin dunia gunakan jarum suntik palsu saat vaksinasi COVID-19?
Baca juga: PPNI: Perlu pendekatan psikologis bagi yang punya trauma jarum suntik
Baca juga: UNICEF mulai amankan ratusan juta jarum suntik untuk vaksin COVID
“Kami sediakan penyediaan jarum suntik dalam negeri produksi pabrik kami di Bandung mengingat kebutuhan vaksin COVID-19 terus meningkat,” ujar Direktur Utama PT RNI Arief Prasetyo Adi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.
RNI sendiri mencatat produksi jarum suntik pada 2020 mengalami peningkatan dari 2019, di mana produksi ASSP pada 2020 sebanyak 36.775.000 pieces (pcs) dibandingkan 23.647.000 pcs pada 2019.
Peningkatan produksi jarum suntik dari 2019 ke 2020 itu merupakan persiapan pengadaan ASSP pada 2020 untuk realisasi vaksin COVID-19 pada 2021 dengan target produksi ASSP hingga akhir 2021 berkisar 80-100 juta pcs.
Direktur Komersial PT RNI Frans Marganda Tambunan menambahkan pendistribusian segmen usaha alat kesehatan seperti jarum suntik didistribusikan melalui anak usaha perusahaan lainnya di bidang distribusi dan perdagangan.
“Segmen alat kesehatan juga kami terapkan integrasi hulu ke hilir, pendistribusiannya melalui anak usaha RNI group PT Rajawali Nusindo,” kata Frans.
Frans menjelaskan sistem integrasi komersial ke depan tidak tertutup kemungkinan perluasan sinerginya dengan BUMN lainnya.
ASSP atau Autodisable syringe yang diproduksi RNI melalui anak usaha PT Mitra Rajawali Banjaran (MRB) telah memiliki standar qualifikasi PQS (Perfomance,Quality and Safety) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kualitas produk alat kesehatan RNI Group itu telah diuji oleh Laboratorium Independen.
Baca juga: Cek Fakta: Para pemimpin dunia gunakan jarum suntik palsu saat vaksinasi COVID-19?
Baca juga: PPNI: Perlu pendekatan psikologis bagi yang punya trauma jarum suntik
Baca juga: UNICEF mulai amankan ratusan juta jarum suntik untuk vaksin COVID
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021
Tags: