Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kepolisian untuk efektif mencegah apabila ada tanda-tanda aksi kekerasan yang berkaitan dengan kerukunan antarumat beragama.
"Polri kalau memang ada tanda-tanda aksi kekerasan, harus secara efektif mencegah. Itulah yang saya harapkan semua saling berkoordinasi, dengan demikian tidak ada masalah yang sesungguhnya tidak bisa kita cegah dan atasi," kata Presiden dalam Sidang Kabinet Paripurna di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa.
Menurut Kepala Negara, tidak baik menjelang peringatan kemerdekaan terjadi masalah-masalah yang mengancam kerukunan antarumat beragama.
"Sebenarnya kalau kita ini peka dan responsif, sampai pejabat paling depan di lingkungan masyarakat, benih untuk terjadinya kesalahpahaman, terjadinya konflik itu sudah bisa diketahui," katanya.
Presiden berharap, para menteri dan pejabat daerah memberikan perhatian khusus terhadap hal itu.
Kepala Negara meminta jika ada perbedaan pendapat hendaknya dicari solusi dengan pendekatan komunikasi yang baik sesuai dengan pranata yang ada.
"Saya mendapatkan laporan, ada yang memancing untuk terjadinya bentrokan itu. Ini kalau terjadi luar biasa. Tetapi ada atau tidak ada, saudara-saudara betul yang peka, yang responsif terhadap kemungkinan terjadinya benturan dalam komunitas kita dalam menjalankan ibadah dan sebagainya," katanya.
Sidang Kabinet Paripurna tersebut membahas sejumlah topik utama yaitu persiapan pengawasan transportasi menjelang arus mudik, terorisme dan konversi gas. (T.G003*F008/S023/P003)
Presiden Minta Polri Antisipasi Kekerasan Antarumat Beragama
10 Agustus 2010 17:37 WIB
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010
Tags: