Jakarta (ANTARA) - Presiden Atletik Dunia Sebastian Coe meyakini Olimpiade Tokyo bisa berjalan sesuai rencana pada tahun ini apabila ada jaminan ketersediaan vaksin COVID-19 yang memungkinkan atlet leluasa mengakses pelatihan dan persiapan berkompetisi.

Olimpiade Tokyo ditunda pada Maret tahun lalu seiring terjadinya pandemi, tetapi Coe mengatakan dia yakin para atlet berada dalam kerangka berpikir yang berbeda menjelang 23 Juli-8 Agustus nanti.

"Pertama, harus ada vaksin dan kami masih jauh dari memikirkan tentang itu pada tahap ini di tahun lalu," kata Coe sebagaimana dikutip dari Reuters.

Baca juga: IAAF : atlet harus antri dalam prioritas pembagian vaksin

"Saya tahu pada tahap ini (tahun lalu) atlet mulai merasa sangat sulit untuk mempertahankan proses latihan mereka sementara kompetisi mulai meluncur dari layar radar. Sekarang ini mereka memiliki akses yang lebih besar ke pelatihan dan kompetisi."

Kritik terhadap rencana Jepang mengadakan Olimpiade ini membesar tatkala tidak kurang dari 350.000 warga Jepang menandatangani petisi agar Olimpiade dibatalkan seiring semakin meluasnya gelombang keempat infeksi virus Corona.

"Saya bisa memahami jika para pengamat melihat kondisi ini dan merasa cemas - tapi itu semua semakin memperkuat tekad kami untuk memastikan orang-orang lebih memahami olahraga benar-benar aman dalam hal ini," kata Coe.

Baca juga: Atletik Dunia optimistis Olimpiade Tokyo sesuai jadwal

"Saya ingin meyakinkan orang-orang Jepang bahwa kami menganggap ini serius, dengan fokus yang ketat pada protokol COVID-19. Kami telah menggelar event dengan kerumunan orang di banyak tempat di dunia ... berhasil melakukannya dan belum menghasilkan lonjakan kasus yang besar dalam angka."

"Kami menyadari bahwa olahraga memainkan peran yang sangat penting dalam komunitas kami. Ada milyaran orang di seluruh dunia yang menginginkan Olimpiade berlangsung, para atlet dan stasiun penyiaran menginginkan agar Olimpiade bisa berlangsung."

Coe mengatakan Olimpiade memiliki nuansa yang berbeda dengan fans luar negeri tidak diizinkan masuk, sementara keputusan tentang penonton yang berbasis di Jepang sendiri belum dibuat.

"Semua orang menginginkan stadion yang penuh dengan orang-orang yang berisik dan bersemangat - tetapi jika Olimpiade harus berlangsung tanpa kerumunan atau tentunya dengan jumlah orang yang lebih sedikit di stadion, para atlet dan dunia olahraga bisa menerimanya sekarang," demikian Coe.

Baca juga: Coe inginkan Tokyo jadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Atletik
Baca juga: Pandemi dorong warga dunia gemari atletik