Dublin (ANTARA) - Operator layanan kesehatan Irlandia menutup semua sistem teknologi informasi-nya pada hari Jumat untuk melindungi dari apa yang digambarkan sebagai serangan ransomware yang signifikan, tetapi mengatakan program vaksinasi virus corona tidak terpengaruh.

Kepala Eksekutif Layanan Kesehatan (HSE) mengatakan pihaknya mengambil langkah pencegahan untuk melindungi informasi sebanyak mungkin dan menilai bagaimana serangan itu akan mempengaruhi layanan lain.

Satu rumah sakit bersalin di Dublin membatalkan semua janji rawat jalan pada hari Jumat selain untuk mereka yang merupakan wanita hamil 36 minggu atau membutuhkan perawatan mendesak.

"Ini serangan yang sangat canggih, bukan hanya serangan standar. Ini berdampak pada semua sistem nasional dan lokal kami yang akan terlibat dalam semua layanan inti kami," Kepala Eksekutif HSE Paul Reid mengatakan kepada platform penyiaran nasional RTE.

"Untungnya, program vaksinasi berlanjut, karena menggunakan sistem yang terpisah."

Reid mengatakan serangan itu sebagian besar mempengaruhi informasi yang disimpan di server pusat dan bukan peralatan rumah sakit.

Serangan ransomware biasanya melibatkan infeksi komputer dengan perangkat lunak berbahaya, sering kali diunduh dengan meng-klik tautan yang tampaknya tidak berbahaya di surat elektronik atau laman situs web lain yang muncul. Pengguna dibiarkan terkunci dari sistem mereka, dengan permintaan uang tebusan yang harus dibayarkan untuk memulihkan fungsi komputer.

Serangan tersebut berbeda dari pelanggaran data atau jenis peretasan lainnya, yang dapat mencuri sejumlah besar data pelanggan atau informasi lain dari perusahaan maupun individu.

Sumber: Reuters


Baca juga: Presiden Duterte tegaskan tak akan tarik kapal-kapal Filipina dari LCS

Baca juga: Israel tembakkan artileri ke Gaza, serangan roket Palestina berlanjut