Palangkaraya (ANTARA News) - Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Teras Narang prihatin dengan harga yang semakin melonjak, hal ini diungkapkannya ketika rapat kerja dengan Bupati/Walikota serta Ketua DPRD Kabupaten/Kota se-Kalteng yang dilaksanakan di Palangkaraya, Senin.

"Tadi pagi saya perintahkan staf untuk berkunjung ke Pasar Besar Palangkaraya, ternyata terjadi kenaikan yang cukup signifikan dari beberapa bahan pokok kebutuhan masyarakat," ujarnya.

Menurutnya, dari enam jenis varian beras yang beredar di Palangkaraya yaitu beras Siam, Mutiara, Banjar, Unus, Rojo Lele dan Pandan Wangi semuanya mengalami kenaikan beberapa ribu rupiah.

Harga cabe juga naik tajam, namun yang paling memprihatinkan bagi Teras adalah kenaikan harga Cabe jenis Tiung Banjar yang harganya kini mencapai Rp 100.000 per kilogram.

"Padahal sekitar satu bulan yang lalu harganya masih berkisar antara Rp 50.000 hingga Rp 60.000 per kilogram", ucapnya.

Selain itu, harga daging juga naik menjadi 75.000 per kilogram, katanya lagi.

Menurutnya kenaikan harga yang terjadi itu harus segera diantisipasi. Namun langkah antisipasi yang dilakukan tidak cukup hanya sekedar dengan inspeksi mendadak (sidak).

"Kita tidak boleh diam saja," ujarnya. Ia lantas menambahkan sidak tidak akan menyelesaikan masalah. Karena ketika petugas bertanya ke penjual menyangkut harga dan mereka menjawab sebenarnya tidak ada pengaruh apa-apa terhadap kenaikan harga yang sedang terjadi.

Dikatakan yang mampu menyelesaikan masalah adalah dengan menjaga kelancaran pendistribusian atau dengan aksi pasar.

Terkait aksi pasar, Teras mengatakan ketika hal itu dilakukan akan dapat menekan laju kenaikan harga.

Diharapkan, hal itu menjadi salah satu perhatian bersama bagi Kepala Daerah untuk berfikir bagaimana menyelesaikan permasalahan menyangkut kecukupan kebutuhan pokok yang terjadi di masyarakat, demikian Teras. (ANT/K004)