Putussibau, Kapuas Hulu (ANTARA) - Sejumlah permukiman warga Kecamatan Badau, perbatasan Indonesia-Malaysia wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat dilanda banjir saat Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah dan Kenaikan Isa Almasih, sehingga mengakibatkan sejumlah umat Muslim di daerah ini tidak bisa melaksanakan ibadah.

"Belum bisa diinventarisir jumlah rumah warga terdampak banjir, laporan yang kami terima ada warga yang tidak bisa melaksanakan ibadah Shalat Idul Fitri karena menyelamatkan barang-barang dan harta benda," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu Gunawan, di Putussibau, ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu, Kamis.

Gunawan menyatakan, di Kecamatan Badau ada lima desa yang permukiman penduduknya dan fasilitas umum terendam banjir.

Menurut dia, meski pun biasanya banjir tidak berlangsung lama, namun banjir kali ini cukup tinggi, jika dibandingkan banjir pada 17-18 April 2021, belum lama ini.

"Keadaan air masih bertahan apabila terjadi hujan malam ini, diperkirakan maka banjir akan bertahan beberapa hari ke depannya, tetapi jika tidak ada hujan susulan maka diperkirakan besok akan surut kembali, sejauh ini tidak ada korban jiwa dan belum ada yang mengungsi," ujar Gunawan.

Gunawan menyebutkan, lima desa terdampak banjir yaitu Desa Sebidang, Badau, Janting, Pulau Majang, dan Desa Seriang.

"Sudah ada permukiman dan fasilitas umum yang terendam, kami akan lakukan monitoring, mudah-mudahan air segera surut," kata Gunawan pula.
Baca juga: Camat Badau: Banjir terjadi karena hujan dan pendangkalan sungai
Baca juga: Banjir landa Badau di perbatasan Indonesia-Malaysia