Terendam Setinggi Dada, Warga Benahi Isi Rumah
9 Agustus 2010 18:10 WIB
Sejumlah pekerja proyek membersihkan lumpur tanah yang terbawa hujan deras yang mengguyur sepanjang sore hari diwilayah Ciputat,menyebabkan Proyek Tanggul darurat Situ Gintung jebol akibat tidak kuat menhan debit air yg cukup banyak di proyek Situ Gintung, ciputat,Tangerang Selatan,Banten,Sabtu (7/8) malam. (ANTARA/Muhammad Deffa)
Tangerang (ANTARA News) - Luapan situ Gintung yang terjadi pada Sabtu (7/8) sore lalu, ternyata masih menyisakan kesibukan warga untuk membenahi isi rumah karena terendam air hingga ketingggian dada orang dewasa.
"Masih belum beres semua, sebagian masih dikeringkan. Isi rumah basah semua, termasuk perabotan, baju dan buku-buku sekolah anak saya," kata salah satu warga RT 4 RW 8 kampung Poncol, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Jimah, Senin (9/8).
Ibu rumah tangga itu mengaku, rumahnya sudah terendam selama tiga kali berturut-turut semenjak dua hari sebelum air dari situ Gintung meluap begitu deras pada pada Sabtu sore yang lalu.
"Hujan hari Kamis, rumah kami sudah terendam hingga ketinggian 30 cm, satu hari kemudian terendam lagi namun tidak begitu tinggi. Tidak tahunya, Sabtu sore hujan lebih deras dan air masuk rumah hingga setinggi dada orang dewasa," ujarnya sambil menunjukkan posisi tinggi air yang membekas di dinding rumahnya.
Pantauan ANTARA, rumah tersebut memang berdiri pada lahan yang cukup rendah dibandingkan dengan tinggi saluran air berbahan beton yang sedang dalam tahap pembangunan.
Sedangkan tinggi lantai rumah dengan tinggi permukaan air pada saluran air sementara hanya puluhan sentimeter saja, belum lagi jarak saluran air sementara dari rumah tak lebih dari 10 meter.
Tak heran, jika situ Gintung meluap, air dengan cepat merambah rumah tersebut dan siap merendam isi rumah.
"Untuk parabotan rumah yang bentuknya kecil-kecil banyak yang ikut terhanyut dan jumlahnya tak terhitung," jelasnya.
Sementara itu, warga dari RT 4 RW 8 kampung Poncol lainnya, Usman mengaku, hingga Minggu (8/8) sore masih menyusuri saluran air untuk mencari barang-barangnya yang ikut terhanyut oleh air.
"Sabtu sore airnya sangat deras hingga toren (penampung air) saya hanyut terbawa aliran air. Saya cari sampi kemarin sore, namun belum ditemukan," ungkapnya.
Hujan deras yang dimulai dari pukul 16.00 WIB pada Sabtu sore lalu, membuat situ Gintung menampung debit air yang cukup tinggi dari air hujan ditambah limpahan air dari dataran tinggi sekitarnya menyebabkan meluapnya air ke sejumlah dataran rendah disekitarnya hingga puluhan rumah milik warga ikut terendam.
(ANT/S026)
"Masih belum beres semua, sebagian masih dikeringkan. Isi rumah basah semua, termasuk perabotan, baju dan buku-buku sekolah anak saya," kata salah satu warga RT 4 RW 8 kampung Poncol, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Jimah, Senin (9/8).
Ibu rumah tangga itu mengaku, rumahnya sudah terendam selama tiga kali berturut-turut semenjak dua hari sebelum air dari situ Gintung meluap begitu deras pada pada Sabtu sore yang lalu.
"Hujan hari Kamis, rumah kami sudah terendam hingga ketinggian 30 cm, satu hari kemudian terendam lagi namun tidak begitu tinggi. Tidak tahunya, Sabtu sore hujan lebih deras dan air masuk rumah hingga setinggi dada orang dewasa," ujarnya sambil menunjukkan posisi tinggi air yang membekas di dinding rumahnya.
Pantauan ANTARA, rumah tersebut memang berdiri pada lahan yang cukup rendah dibandingkan dengan tinggi saluran air berbahan beton yang sedang dalam tahap pembangunan.
Sedangkan tinggi lantai rumah dengan tinggi permukaan air pada saluran air sementara hanya puluhan sentimeter saja, belum lagi jarak saluran air sementara dari rumah tak lebih dari 10 meter.
Tak heran, jika situ Gintung meluap, air dengan cepat merambah rumah tersebut dan siap merendam isi rumah.
"Untuk parabotan rumah yang bentuknya kecil-kecil banyak yang ikut terhanyut dan jumlahnya tak terhitung," jelasnya.
Sementara itu, warga dari RT 4 RW 8 kampung Poncol lainnya, Usman mengaku, hingga Minggu (8/8) sore masih menyusuri saluran air untuk mencari barang-barangnya yang ikut terhanyut oleh air.
"Sabtu sore airnya sangat deras hingga toren (penampung air) saya hanyut terbawa aliran air. Saya cari sampi kemarin sore, namun belum ditemukan," ungkapnya.
Hujan deras yang dimulai dari pukul 16.00 WIB pada Sabtu sore lalu, membuat situ Gintung menampung debit air yang cukup tinggi dari air hujan ditambah limpahan air dari dataran tinggi sekitarnya menyebabkan meluapnya air ke sejumlah dataran rendah disekitarnya hingga puluhan rumah milik warga ikut terendam.
(ANT/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010
Tags: