Muslim Indonesia di Kamboja jalani Idul Fitri di tengah pembatasan
13 Mei 2021 15:08 WIB
Pemandangan jalan kosong di dekat monumen Kemerdekaan, selama 14 hari penguncian seluruh kota, dilaksanakan di tengah meningkatnya jumlah kasus penyakit virus corona (COVID-19), di Phnom Penh, Kamboja, Jumat (16/4/2021). ANTARA/REUTERS/Cindy Liu/AWW/sa.
Jakarta (ANTARA) - Warga Muslim Indonesia di Kamboja menjalani ibadah dan Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah di tengah kebijakan karantina wilayah dan aturan pembatasan lainnya yang diterapkan untuk menahan penyebaran COVID-19.
Seluruh penduduk Kamboja termasuk kaum Muslim harus berbesar hati meskipun tidak dapat berkumpul, bersilaturahmi dan melaksanakan ibadah Ramadhan dan Idul Fitri seperti tahun sebelumnya, demikian disampaikan oleh KBRI Phnom Penh dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Seperti negara lainnya, Kerajaan Kamboja saat ini tengah dilanda pandemi COVID-19 yang telah memakan korban jiwa, baik penduduk setempat maupun warga asing yang tinggal di wilayah negara itu.
Hingga Kamis (13/5) tercatat 136 korban jiwa akibat infeksi virus corona, dari total 20 ribuan kasus COVID-19.
Untuk upaya pengendalian, Pemerintah Kamboja menerapkan kebijakan karantina wilayah, zonasi wilayah, penerapan jam malam, larangan berkumpul hingga vaksinasi massal.
Namun demikian, menurut keterangan pihak KBRI Phnom Penh, semangat warga Muslim Indonesia di Kamboja untuk beribadah tetap tinggi.
Hal itu ditandai dengan meningkatnya jumlah zakat, infak, dan sedekah (ZIS) dari kaum Muslim Indonesia yang disalurkan melalui KBRI Phnom Pehn, yakni meningkat sekitar 83 persen dibandingkan tahun lalu.
Dana ZIS yang terkumpul itu kemudian didistribusikan kepada komunitas Muslim Kamboja yang berhak menerima yang tinggal di seputaran kota Phnom Penh.
"Meskipun ibadah Ramadhan dan Idul Fitri tidak dapat terlaksana sebagaimana mestinya, namun esensi keduanya dapat kita ambil, yaitu membersihkan diri dan harta serta menebar kebaikan kepada sesama," kata Duta Besar RI untuk Kamboja Sudirman Haseng.
"Pembatasan sosial tidak mengharuskan kita juga membatasi kebaikan yang dapat kita lakukan. Saya sangat berbesar hati dengan semangat Muslim Indonesia, meskipun di rantau dan dalam kondisi sulit, justru amal sosialnya semakin meningkat," ujarnya.
Sudirman juga menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri 1442 H, dan berpesan agar semua warga Indonesia yang berada di Kamboja terus mematuhi protokol kesehatan serta menjaga persatuan dan kerukunan dengan sesama WNI ataupun WNA yang ada di Kamboja.
Baca juga: Kamboja konfirmasi 15 kasus baru COVID-19 impor
Baca juga: KBRI Phnom Penh gelar upacara di gedung baru, taati protokol kesehatan
Baca juga: KBRI promosikan budaya Indonesia di Kamboja
Seluruh penduduk Kamboja termasuk kaum Muslim harus berbesar hati meskipun tidak dapat berkumpul, bersilaturahmi dan melaksanakan ibadah Ramadhan dan Idul Fitri seperti tahun sebelumnya, demikian disampaikan oleh KBRI Phnom Penh dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Seperti negara lainnya, Kerajaan Kamboja saat ini tengah dilanda pandemi COVID-19 yang telah memakan korban jiwa, baik penduduk setempat maupun warga asing yang tinggal di wilayah negara itu.
Hingga Kamis (13/5) tercatat 136 korban jiwa akibat infeksi virus corona, dari total 20 ribuan kasus COVID-19.
Untuk upaya pengendalian, Pemerintah Kamboja menerapkan kebijakan karantina wilayah, zonasi wilayah, penerapan jam malam, larangan berkumpul hingga vaksinasi massal.
Namun demikian, menurut keterangan pihak KBRI Phnom Penh, semangat warga Muslim Indonesia di Kamboja untuk beribadah tetap tinggi.
Hal itu ditandai dengan meningkatnya jumlah zakat, infak, dan sedekah (ZIS) dari kaum Muslim Indonesia yang disalurkan melalui KBRI Phnom Pehn, yakni meningkat sekitar 83 persen dibandingkan tahun lalu.
Dana ZIS yang terkumpul itu kemudian didistribusikan kepada komunitas Muslim Kamboja yang berhak menerima yang tinggal di seputaran kota Phnom Penh.
"Meskipun ibadah Ramadhan dan Idul Fitri tidak dapat terlaksana sebagaimana mestinya, namun esensi keduanya dapat kita ambil, yaitu membersihkan diri dan harta serta menebar kebaikan kepada sesama," kata Duta Besar RI untuk Kamboja Sudirman Haseng.
"Pembatasan sosial tidak mengharuskan kita juga membatasi kebaikan yang dapat kita lakukan. Saya sangat berbesar hati dengan semangat Muslim Indonesia, meskipun di rantau dan dalam kondisi sulit, justru amal sosialnya semakin meningkat," ujarnya.
Sudirman juga menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri 1442 H, dan berpesan agar semua warga Indonesia yang berada di Kamboja terus mematuhi protokol kesehatan serta menjaga persatuan dan kerukunan dengan sesama WNI ataupun WNA yang ada di Kamboja.
Baca juga: Kamboja konfirmasi 15 kasus baru COVID-19 impor
Baca juga: KBRI Phnom Penh gelar upacara di gedung baru, taati protokol kesehatan
Baca juga: KBRI promosikan budaya Indonesia di Kamboja
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021
Tags: