Denpasar (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali mencatat kebutuhan uang tunai masyarakat di Pulau Dewata selama periode Ramadhan 2021 (12 April-11 Mei 2021) mencapai Rp1,43 triliun.

"Jika dibandingkan periode Ramadhan 2020, ada sedikit kenaikan sebesar empat persen, yang tahun lalu tercatat sebesar Rp1,37 triliun lebih," kata Kepala KPwBI Provinsi Bali Trisno Nugroho di Denpasar, Rabu.

Selain itu pada April 2021 Bank Indonesia selalu memenuhi kebutuhan uang tunai di masyarakat Bali yang meningkat dengan nominal sebesar Rp1,36 triliun atau meningkat hingga 31 persen dibandingkan kebutuhan Maret 2021 sebesar Rp936 miliar.

"Dalam pemenuhan kebutuhan transaksi keuangan masyarakat pada masa libur Idul Fitri, Bank Indonesia tidak hanya menyediakan uang tunai, namun juga memfasilitasi masyarakat untuk dapat bertransaksi secara digital dengan cepat, mudah, murah, aman, dan andal," ucapnya.

Baca juga: BI Bali siapkan uang tunai Rp4,6 triliun pada Galungan hingga Lebaran

Untuk itu sejumlah langkah telah disiapkan yakni bekerja sama dengan perbankan untuk penyediaan ATM sebagai sarana untuk melakukan penarikan uang tunai dan media transaksi nontunai.

Terkait dengan Idul Fitri 2021, masyarakat juga dapat saling berbagi kemenangan menggunakan Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI (UPK 75) yang merupakan alat pembayaran yang sah sebagaimana pecahan lainnya.

Dalam kesempatan itu Trisno juga menyampaikan sejumlah peniadaan kegiatan operasional di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali terkait Idul Fitri 1442 H/Tahun 2021.

"Kegiatan operasional Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS), kegiatan operasional Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI), dan layanan kas akan beroperasi normal kembali pada Senin (17/5)," ujar Trisno.

Baca juga: BI minta perbankan jamin ketersediaan uang ATM