Semarang (ANTARA News) - Tukul Arwana menolak mandi lumpur bersama dalam acara Reportoar Lumpur Ben (agar,red.) Tobat yang digelar Komunitas Omah Pring di Sungai Kaligarang, Semarang, Minggu.

Tukul Arwana yang datang didampingi Vega hanya menyaksikan dari atas sungai saat sejumlah anggota Semarang Onthel Community bersama personel Band Tobat mandi lumpur.

Tukul datang ke lokasi menggunakan sepeda onthel karena lokasi mandi lumpur di Sungai Kaligarang tidak dapat ditempuh mobil.

Begitu tiba di lokasi pemandian, yang beralamat di Talangsari IV, Tukul yang datang dengan mengendarai sepeda onthel bersama rombongan Semarang Onthel Community pun langsung disambut Bowo Kajangan yang tangannya penuh lumpur dan siap mengusapkan lumpur di pipi Tukul.

Tradisi mandi lumpur diawali dengan usapan lumpur ke pipi kanan-kiri. Setelah itu, mandi di sungai.

Akan tetapi, begitu tangan Bowo baru sedikit menyentuh pipi kanan Tukul yang saat itu mengenakan kaos pendek warna biru polos dan celana pendek, Tukul menyatakan tidak berkenan.

Telapak tangan Tukul yang sudah terkena lumpur karena digunakan menangkis pun langsung dibersihkan dengan sapu tangan.

"Tukul tidak dapat mandi lumpur bersama, karena waktunya di Semarang tidak banyak," kata Edhi Prayitno, anggota Komunitas Omah Pring Kaligarang yang juga sutradara acara mandi lumpur.

Edhi mengatakan sebenarnya direncanakan Tukul dapat mandi lumpur dan mandi bersama dengan masyarakat setempat.

Di awal kesempatan tersebut, Tukul dan Vega sempat menghibur masyarakat Talangsari dengan menyanyikan lagu "Cari Jodoh" (band Wali).

"Akhirnya bisa melihat mas Tukul langsung dari dekat," kata seorang nenek dengan wajah bersinar begitu mendapat kesempatan berjabat tangan dengan Tukul.(*)

(U.N008/R009)