"Masuknya EMI menjadi bagian PLN akan mengakselerasi program transformasi yang sudah berjalan. Hal ini akan memperkaya portofolio PLN sebagai perusahaan energi yang berwawasan lingkungan,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Salah satu langkah strategis PLN dalam mencapai target bauran energi ramah lingkungan adalah menjalankan co-firing biomassa pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Indonesia dan konversi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ke pembangkit energi terbarukan.
Baca juga: PLN siapkan energi terbarukan untuk kebutuhan Lebaran
“Kami optimis dengan portofolio EMI dalam pengelolaan biomassa. Konservasi energi akan mendukung pengembangan energi terbarukan yang dilakukan dalam program transformasi hijau,” kata Zulkifli.Baca juga: PLN siapkan energi terbarukan untuk kebutuhan Lebaran
EMI merupakan BUMN yang bergerak dalam bidang manajemen energi dan konservasi air, yang awalnya merupakan PT Konservasi Energi Abadi (Koneba) berdiri 1987 sebagai joint venture lima perusahaan industri pupuk, yaitu PT Pupuk Sriwijaya, PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pupuk Kalimantan Timur, dan PT Petrokimia Gresik.
Tahun 1993 status PT Koneba berubah menjadi BUMN melalui Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1993, dengan maksud untuk ikut serta melaksanakan program pemerintah melalui pemberian jasa konsultansi energi dan perekayasaan.
Dengan berkembangnya bidang usaha perusahaan ke arah pengelolaan energi, maka pada tanggal 12 Oktober 2006, PT Koneba berubah nama menjadi PT Energy Management Indonesia (EMI).
Ruang lingkup jasa dan kompetensi bisnis yang dimiliki oleh EMI, antara lain asesmen energi dan lingkungan, pembangkitan energi terbarukan, desalinasi air laut, hingga eksplorasi dan eksploitasi tambang batu bara menjadi gas metana.
Baca juga: Kementerian ESDM pastikan pasokan listrik aman jelang Idul Fitri
Baca juga: Kementerian ESDM pastikan pasokan listrik aman jelang Idul Fitri