Havana (ANTARA News/RIA Novosti-OANA) - Pemimpin revolusioner Kuba Fidel Castro, 83 tahun, mengimbau Presiden Amerika Serikat Barack Obama agar menghindari konfrontasi militer dengan Iran dalam pidatonya yang bersejarah di depan parlemen Kuba.

Castro, yang jarang tampil di depan umum setelah mengalami operasi bedah pada 2006, ikut ambil bagian untuk pertama kalinya dalam acara pemerintah selama empat tahun terakhir, Sabtu.

Mengenakan baju militer hijau gelap dia tampil 90 menit di depan sidang darurat Majelis Kekuatan Rakyat Nasional atas permintaannya.

Selama sepuluh menit pidatonya, Castro menegaskan kembali bahwa konflik militer antara AS dan Iran akan mengakibatkan pecahnya konflik nuklir, dan perintah presiden untuk menyerang Iran akan berarti "kematian instan" bagi jutaan orang.

Castro mengatakan bahwa dua bulan lalu, dia menduga bahwa perang antara AS dan Iran mungkin akan segera terjadi. Tetapi hari itu dia memiliki "harapan, yang sangat kuat" bahwa konflik itu bisa dihindarkan.

Pemimpin Kuba, yang jarang muncul di depan publik sejak menyerahkan kekuasaan kepada adiknya pada 2008, membuat serangkaian penampilan di depan umum pada musim panas ini.

Pada akhir Juli lalu dia menghadiri perayaan hari ulang tahun ke-57 revolusi Kuba.

Fidel juga mengeluarkan CD koleksi artikelnya dari laman Internet CubaDeate, dan menyiarkan memoir terbarunya dari kumpulan kejadian sejak 1958 ketika para revolusioner muda membebaskan pulau itu dari rezim Fulgencio Batista. (AK/K004)