Yogyakarta (ANTARA News) - PT Angkasa Pura I Cabang Bandara Adisutjipto Yogyakarta akan melakukan seleksi ketat terhadap permohonan penambahan jadwal penerbangan atau penerbangan ekstra pada angkutan lebaran tahun ini.

"Kami akan lebih selektif lagi untuk usulan penerbangan ekstra pada lebaran ini, khususnya untuk jadwal atau jam penerbangannya," kata Manajer Operasional PT Angkasa Pura I Cabang Bandara Adisutjipto Yogyakarta Halendra, Minggu.

Menurut dia, seleksi tersebut untuk menghindari kepadatan jadwal penerbangan pada "prime time" atau jam-jam sibuk yakni pagi pukul 06.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB, sore dari pukul 14.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB dan malam hari pukul 19.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.

"Kemungkinan besar maskapai penerbangan yang mengajukan ekstra penerbangan pada jam-jam tersebut akan kami tolak dan kami arahkan pada jam-jam yang lebih longgar seperti siang hari pada pukul 12.00 hingga pukul 13.00 WIB," katanya.

Ia mengatakan, saat ini arus penerbangan di bandara Adisutjipto Yogyakarta sudah cukup padat yakni rata-rata per hari mencapai 43 hingga 45 penerbangan untuk kedatangan dan 43 hingga 45 untuk keberangkatan sehingga dalam satu hari total penerbangan mencapai antara 86 hingga 90 penerbangan.

"Dari jumlah penerbangan tersebut tercatat jumlah penumpang domestik baik untuk kedatangan maupun keberangkatan berkisar pada angka 5.000 penumpang per hari, sedangkan untuk penerbangan internasional mencapai sekitar 450 penumpang per hari," katanya.

Halendra mengatakan, sampai saat ini maskapai yang mengajukan penambahan penerbangan untuk angkutan lebaran baru dari maskapai penerbangan internasional yakni Air Asia Indonesia maupun Air Asia Malaysia serta Malaysia Air System dengan rute Yogyakarta-Kuala Lumpur dan Yogyakarta-Singapura.

"Maskapai penerbangan ineternasional ini menangkap peluang bahwa pada lebaran nanti akan ada banyak tenaga kerja Indonesia di Malaysia maupun Singapura yang akan pulang kampung, sehingga mereka sejak dini berani mengajukan penambahan penerbangan," katanya.

Ia mengatakan, sedangkan untuk maskapai dalam negeri sampai saat ini baru Lion Air yang sudah mengajukan permohonan penerbangan tambahan namun masih secara lisan.

"Maskapai penerbangan kami harapkan dapat segera mengajukan permohonan seawal mungkin, karena jika mengajukan penambahan penerbangan waktunya sudah mendekati hari H ada kemungkinan kami tolak karena akan sulit dalam pengaturan jadwal penerbangannya," katanya. (ANT/K004)