Jakarta (ANTARA) - Produsen mainan Mattel mendorong anak-anak untuk mengembalikan boneka Barbie, mobil Matchbox dan Mega Bloks yang tak lagi dipakai kepada perusahaan untuk didaur ulang jadi mainan baru.

Tujuan program "Playback" ini adalah mendaur ulang material dari semua produk dan kemasan per 2030, kata Mattel pekan ini dikutip dari Reuters.

Baca juga: Barbie edisi spesial, terinspirasi pelari Dina Asher-Smith

"Program Playback Mattel adalah langkah besar," kata Jim Silver, CEO TTPM, firma riset industri mainan. "Konsumen sekarang semakin peduli terhadap masa depan dan ramah lingkungan, manufaktur mulai melangkah dan mencoba membuat lingkungan jadi lebih baik."

Perusahaan ini mendorong konsumen untuk mengirimkan mainan lama mereka kembali ke Mattel, yang akan menyortir dan memisahkan berdasarkan tipe material, kemudian mendaur ulang bahan tersebut. Material yang tidak bisa didaur ulang akan melewati proses "downcycled" atau diubah jadi energi.

Bulan lalu, Mattel memperkenalkan Matchbox Tesla Roadster, mainan pertama yang dibuat dari 99 persen bahan daur ulang dan karbon.

Mattel punya target membuat semua mainan mobil Matchbox, playset dan kemasannya dari bahan 100 persen daur ulang, bisa didaur ulang atau materi plastik ramah lingkungan pada 2030.

"Semakin banyak manufaktur yang melewati jalan ini," kata Silver. "Saya kira Mattel, salah satu perusahaan besar di industri, memulai program daur ulang ini, saya kira yang lain nanti akan menyusul."

Baca juga: Selamat ulang tahun Ken! Kekasih Barbie genap berusia 60 tahun

Baca juga: Bermain boneka dapat kembangkan empati dan keterampilan sosial

Baca juga: Barbie dan MAC berkolaborasi luncurkan produk "make up"