Tingkatkan literasi masyarakat, UMM kenalkan "Mobil Terbang"
11 Mei 2021 23:43 WIB
Mobil Bakti Terhadap Bangsa (Mobil Terbang) mengawali kegiatan sekaligus peluncuran dengan mengedukasi para korban gempa magnitudo 6,1 di Desa Sumbertangkil, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Selasa (11/5/2021). (FOTO ANTARA/HO/UMM/END)
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, mengenalkan mobil Bakti Terhadap Bangsa (Terbang), yakni mobil edukasi yang dikemas dan dikombinasikan dengan berbagai program dengan tujuan meningkatkan literasi masyarakat.
Mobil Terbang tersebut, untuk melengkapi mobil edukasi UMM yang telah menjelajah berbagai daerah, khususnya daerah bencana, seperti mobil Kamis Membaca (KaCa) dan mobil Bioskop Keliling (Bioling).
"Kami menambah mobil baru untuk melengkapi dua mobil yang sudah mengaspal lebih dulu, yakni mobil Terbang. Mobil ini merupakan salah satu dukungan dari Perpustakaan Nasional kepada UMM karena telah mengelola perpustakaan dengan baik," kata penanggung jawab mobil Terbang UMM, M. Isnaini dalam penjelasan di Malang, Selasa.
Keberadaan mobil Terbang ini, katanya, akan melengkapi dan mendukung mobil KaCa dan Bioling yang sebelumnya telah mengaspal ke berbagai daerah. Kunjungan pertama mobil Terbang UMM adalah ke penyintas gempa di Malang Selatan pada Kamis (6/5). Agenda itu sekaligus menjadi ajang peluncuran mobil tersebut.
Mobil ini lebih fokus dan diarahkan kepada komunitas serta orang-orang dewasa. "Referensi buku juga akan disesuaikan dengan target komunitas yang akan di kunjungi. Harapannya mereka akan mendapatkan ide dan pengetahuan baru," katanya.
Selain memberikan buku bacaan, lanjut Isnaini, ke depannya UMM juga akan memberikan pelatihan-pelatihan bagi masyarakat yang dikunjungi. Selain itu, juga menggelar agenda yang sesuai dengan komunitas yang dikunjungi.
Salah satu edukasi yang diberikan adalah terkait pembangunan rumah antigempa yang disampaikan di salah satu desa terdampak gempa bumi beberapa waktu lalu, yakni Desa Sumbertangkil, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang.
"Saat mengunjungi para penyintas gempa, mobil KaCa berfokus menghibur anak-anak, sementara mobil Terbang lebih menyasar para orang tua. Di sana kami mengajarkan bagaimana cara mengatasi gempa sejak dini seperti menjelaskan kualitas bangunan yang baik, bagaimana merancang pembangunan rumah ketika kondisi sudah rusak dengan dana seminimal mungkin," katanya.
Ia berharap dengan adanya mobil Terbang ini akan melengkapi program Berbagi untuk Negeri yang telah dilaksanakan beberapa tahun belakangan. Mobil KaCa untuk menghibur dan mengedukasi anak-anak, mobil Bioling yang menyajikan tayangan, serta mobil Terbang yang memberikan pengetahuan dan edukasi kepada komunitas dan para orang tua.
"Semoga cakupan dari program Berbagi untuk Negeri ini akan semakin meluas. Selain itu, juga untuk meningkatkan kebermanfaatan UMM dalam memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat luas," demikian M Isnaini .
Baca juga: Tim Mobil KaCa UMM pulihkan trauma anak-anak korban gempa di Malang
Baca juga: UMM kembangkan RS Darurat Penanganan COVID-19
Baca juga: Mobil KaCa dan Bioling UMM edukasi masyarakat Probolinggo lewat film
Mobil Terbang tersebut, untuk melengkapi mobil edukasi UMM yang telah menjelajah berbagai daerah, khususnya daerah bencana, seperti mobil Kamis Membaca (KaCa) dan mobil Bioskop Keliling (Bioling).
"Kami menambah mobil baru untuk melengkapi dua mobil yang sudah mengaspal lebih dulu, yakni mobil Terbang. Mobil ini merupakan salah satu dukungan dari Perpustakaan Nasional kepada UMM karena telah mengelola perpustakaan dengan baik," kata penanggung jawab mobil Terbang UMM, M. Isnaini dalam penjelasan di Malang, Selasa.
Keberadaan mobil Terbang ini, katanya, akan melengkapi dan mendukung mobil KaCa dan Bioling yang sebelumnya telah mengaspal ke berbagai daerah. Kunjungan pertama mobil Terbang UMM adalah ke penyintas gempa di Malang Selatan pada Kamis (6/5). Agenda itu sekaligus menjadi ajang peluncuran mobil tersebut.
Mobil ini lebih fokus dan diarahkan kepada komunitas serta orang-orang dewasa. "Referensi buku juga akan disesuaikan dengan target komunitas yang akan di kunjungi. Harapannya mereka akan mendapatkan ide dan pengetahuan baru," katanya.
Selain memberikan buku bacaan, lanjut Isnaini, ke depannya UMM juga akan memberikan pelatihan-pelatihan bagi masyarakat yang dikunjungi. Selain itu, juga menggelar agenda yang sesuai dengan komunitas yang dikunjungi.
Salah satu edukasi yang diberikan adalah terkait pembangunan rumah antigempa yang disampaikan di salah satu desa terdampak gempa bumi beberapa waktu lalu, yakni Desa Sumbertangkil, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang.
"Saat mengunjungi para penyintas gempa, mobil KaCa berfokus menghibur anak-anak, sementara mobil Terbang lebih menyasar para orang tua. Di sana kami mengajarkan bagaimana cara mengatasi gempa sejak dini seperti menjelaskan kualitas bangunan yang baik, bagaimana merancang pembangunan rumah ketika kondisi sudah rusak dengan dana seminimal mungkin," katanya.
Ia berharap dengan adanya mobil Terbang ini akan melengkapi program Berbagi untuk Negeri yang telah dilaksanakan beberapa tahun belakangan. Mobil KaCa untuk menghibur dan mengedukasi anak-anak, mobil Bioling yang menyajikan tayangan, serta mobil Terbang yang memberikan pengetahuan dan edukasi kepada komunitas dan para orang tua.
"Semoga cakupan dari program Berbagi untuk Negeri ini akan semakin meluas. Selain itu, juga untuk meningkatkan kebermanfaatan UMM dalam memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat luas," demikian M Isnaini .
Baca juga: Tim Mobil KaCa UMM pulihkan trauma anak-anak korban gempa di Malang
Baca juga: UMM kembangkan RS Darurat Penanganan COVID-19
Baca juga: Mobil KaCa dan Bioling UMM edukasi masyarakat Probolinggo lewat film
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021
Tags: