Jakarta (ANTARA News) - Manajer Persebaya Made Widiade mengatakan Persebaya dipastikan tidak berangkat ke Stadion Jaka Baring Palembang untuk pertandingan tunda melawan Persik Kediri, Minggu (8/8).

"Keputusan ada di tangan saya dan telah kami putuskan tidak akan berangkat. Buat apa kami berangkat jika mau dizholimi?" katanya di Jakarta, Sabtu.

Menurutnya, pihaknya mempertimbangkan banyak hal sebelum memutuskan tidak memberangkatkan tim ke Palembang dan salah satunya adalah surat pembatalan pertandingan yang dikeluarkan Persik Kediri.

Hingga saat ini, katanhya, surat pembatalan pertandingan itu belum dicabut, sehingga status surat pembatalan pertandingan masih sah.

"Kami telah diombang-ombangikan. Buat apa saya berangkat. Ini jelas pembohongan publik. Apapun sanksi yang akan diberikan akan kami terima. Ingat ini adalah statement (pernyataan) saya yang terakhir. Saya sudah capek," katanya tegas.

Ia menjelaskan, sebetulnya jika Persik ingin menang 10-0, Persebaya akan memberikannya pada pertandingan Kamis kemarin (5/8), namun lawan tidak menyambut kesempatan yang diberikan Persebaya itu.

Pertandingan Persik melawan Persebaya ditunda sampai tiga kali. Pertandingan seharusnya dilakukan 29 April, namun ditunda karena tidak mendapatkan ijin.

Pertandingan lalu dijadwal ulang dan digelar di Stadion Mandala Krida Yogyakarta namun lagi-lagi tidak mendapatkan ijin. Akibatnya Persik dinyatakan kalah WO.

Dinyatakan kalah WO Persik Kediri langsung banding ke Komisi Banding PSSI dan hasilnya diputuskan untuk tanding ulang pada 5 Agustus.

"Sebetulnya ada skenario apa dibalik ini? Sudah waktunya kita bangun untuk membangun sepak bola yang baik. Hitung saja siapa orang yang tidak mencari uang di bola," kata manajer yang sehari-hari penasehat hukum itu.

Ia menjelaskan, apapun sanksi yang akan diberikan PSSI dan PT Liga Indonesia Persebaya akan menerimanya meski Persebaya harus turun kasta ke divisi paling bawah.(*)

ANT/AR09