Pangalengan, Jawa Barat (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, saat meninjau Sekolah Calon Tamtama Rindam III Siliwangi, Jawa Barat, Sabtu, meminta masyarakat Indonesia maklum jika pengamanan Presiden terlalu ketat.

"Pasukan Pengamanan Presiden hanya melaksanakan tugas negara dan undang-undang. Kalau lalai menjalankan undang-undang, mereka salah," kata Yudhoyono.

Dia meminta masyarakat memaklumi ketidaknyamanan yang harus dialami sebagian anggota masyarakat oleh pengamanan presiden itu.

"Kalau ada pembatasan-pembatasan itu, (Pasukan Pengamanan Presiden) semata-mata hanya menjalankan tugasnya. Bukan mengada-ada," tegas Presiden.

Presiden mengaku sebenarnya dia ingin lebih rileks dan lebih santai seperti warga lainnya serta bisa mampir ke warung-warung kecil untuk makan karedok (sejenis gado-gado ).

Presiden mengaku mendapat informasi pengawalnya, bahwa ada sejumlah orang di sekitar Ciwidey (Jawa Barat) yang berniat tidak baik dan bermaksud mengancamnya mengganggu kelancaran kunjungan kerja tersebut.

"Tidak akan pernah menang terorisme di bumi Indonesia ini,...Saya akan tetap menjalankan tugas dan tidak boleh terganggu dengan ancaman apa pun," katanya merujuk kunjungan kerja dua hari ke Bandung, Jawa Barat, 6-7 Agustus.

Sabtu pagi, Kepala Negara mengunjungi Sekolah Unggulan Cinta Kasih di Pangalengan, dan siangnya ke Sekolah Calon Tamtama TNI AD serta Rumah Pintar di Desa Mekar Sari, Ciwidey.

Jumat sore, Presiden meninjau pusat pelatihan pembangunan karakter atlet Prima (Program Indonesia Emas) di kompleks Kopassus Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, dan baru Sabtu petang kembali ke Jakarta .(*)

G003/A011/AR09