Bandung (ANTARA News) - Ketua Komite Inovasi Nasional (KIN) Prof Dr Zuhal mendorong PT Bio Farma menjadi pemimpin produsen vaksin di dunia internasional terutama bagi negara-negara Islam.

"Kami mendorong dan merekomendasikan Bio Farma untuk menjadi `leader` karena anggarannya ada, riset dan teknologinya ada sehingga bisa menjadi `hub`atau sentra produsen vaksin. Negara lain belajar dari kita," kata Zuhal dalam percakapan dengan Dirut Perum LKBN ANTARA Dr Ahmad Mukhlis Yusuf di Bandung, Jumat.

Dalam percakapan yang didampingi Direktur Pemberitaan Perum LKBN ANTARA Saiful Hadi menjelang Pembukaan Pertemuan Tahunan Bank Pembangunan Islam (IDB) Ke-6 tersebut menegaskan bahwa Komite Inovasi Nasional yang dipimpinnya akan berusaha meyakinkan dunia internasional bahwa vaksin produksi PT Bio Farma bisa menjadi model yang baik.

"Ini harus didukung bersama supaya mewujudkan kepercayaan diri kita di dunia internasional," kata mantan Menteri Riset dan Teknologi itu.

Ia menegaskan bahwa produk PT Bio Farma telah mendapat pengakuan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Zuhal sangat berharap bahwa hasil pertemuan tahunan IDB ke-6 yang diselenggarakan oleh PT Bio Farma itu dapat menghasilkan keputusan yang kongkret misalnya nota kesepahaman (MoU) mengenai pelatihan riset dan teknologi bersama dengan seluruh anggota IDB.

Ia juga mengatakan Komite Inovasi Nasional akan mempertemukan secara bersama antara peneliti dan produsen vaksin di dalam dan luar negeri untuk melakukan pengembangan teknologi bersama agar bisa menghasilkan inovasi yang bisa dipakai semua.

Zuhal dalam pertemuan internasional yang bertema "Self Reliance in Vaccine Production Program" dan diikuti para delegasi dari 14 negara itu menjadi salah satu pembicara.