Bandung (ANTARA News) - Konferensi internasional membahas pengembangan industri vaksin di negara-negara Islam yang diprakarsai Islamic Development Bank (IDB) di Hotel Grand Hyatt Bandung, akan dibuka Jumat (6/9) sore.

Konferensi pengembangan vaksin negara Islam yang pertama kalinya digelar di Indonesia itu diikuti oleh 14 delegasi dari negara-negara anggota IDB dan akan berlangsung pada 6-9 Agustus.

Delegasi itu antara lain dari Malaysia, Iran, Pakistan, Mali, Sinegal, Arab Saudi, Bangladesh serta beberapa negara Islam lainnya. Mereka akan membahas tema sentral Program Pembuatan Vaksin Mandiri (Self Reliance in Vaccine Production Programme).

"Setiap delegasi mendapat kesempatan untuk menyampaikan pandangan dan strategi mereka dalam pengembangan vaksin, selain itu beberapa pakar vaksin dari Belgia dan Australia akan menjadi nara sumber utama pertemuan ini," kata Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma Rahman Rustan di Bandung.

PT Bio Farma yang merupakan satu-satunya produsen vaksin di Indonesia bertindak menjadi tuan rumah sidang tahunan yang bertujuan mendorong pengembangan dan kemandirian vaksin di negara-negara Islam itu.

Sementara itu seluruh delegasi yang diundang telah tiba di Bandung. Mereka berdatangan sejak Rabu. Beberapa di antaranya menyatakan kesiapannya untuk memberikan paparan. Salah satunya dari delegasi Sinegal dan Pakistan.

"Diharapkan hasil pertemuan itu memunculkan komitment bersama untuk membangun kerjasama di bidang vaksin, dengan target jangka panjang terciptanya kemandirian vaksin di negara-negara Islam," kata Rahman Rustan.

Sejumlah pakar vaksin dipastikan menjadi nara sumber dalam pertemuan strategis bagi negara-negara Islam anggota IDB itu yakni Christophers Parish, David Jackson (Australia) dan Jean Petre (Belgia).