Mileanies mendorong Anies Baswedan maju Capres 2024
10 Mei 2021 21:46 WIB
Inisiator Komunitas Mileanies Muhammad Ramli Rahim memberikan penjelasan terkait dukungan mendorong Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk maju menjadi Calon Presiden 2024, di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (10/5/2021) malam. ANTARA/Darwin Fatir.
Makassar (ANTARA) - Komunitas Mileanies yang dibentuk di Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan menyatakan dukungan mendorong Anies Baswedan untuk maju menjadi calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden 2024 nanti.
"Kami melihat Anies adalah seorang tokoh layak didorong. Sudah banyak kelihatan hasil kerjanya. Solusinya tentu pada 2024 nanti, sejauh ini kami tidak melihat figur lain yang dianggap bisa membawa Indonesia lebih baik," ujar Inisiator Mileanies Muhammad Ramli Rahim saat konferensi pers, di Makassar, Senin malam.
Mantan Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI) itu, tidak memungkiri kedekatannya dengan Anies Baswedan yang kini menjabat Gubernur DKI Jakarta, untuk mendukungnya maju pada bursa pemilihan presiden nanti.
Ramli menyakini, selama Anies bisa menjaga dirinya sampai masa akhir jabatan, maka peluang itu sangat besar. Apalagi menjadi figur utama, tentu partai politik akan mengusung dan mendukungnya, mengingat track record selama ini sangat positif di mata publik.
Mengenai kapan komunitas ini akan mendeklarasikan diri sekaligus jalan melakukan sosialisasi dan merekrut relawan, kata dia, setelah Lebaran kemungkinan pada Juli nanti. Selain di Sulsel, kata dia, rencananya, terus melebarkan sayap jaringan hingga ke seluruh Indonesia hingga masa pemilihan itu tiba.
"Arahnya, didorong ke capres, karena suaranya mengalir maka dibuatkan aliran. Bahkan dari semua hasil survei, nama Anies selalu muncul di tiga besar. Saya melihat beliau sudah terpelihara di Jakarta, begitu selesai gubernur tinggal disiapkan panggungnya, kemana pun kami siap," ujarnya lagi.
Rahim menambahkan, untuk jaringan se-Indonesia sudah ada tinggal dihidupkan, hanya saja awal dibentuknya komunitas ini baru di Sulsel, selanjutnya tinggal menunggu petunjuk dari tim inti dari Anies Baswedan.
Menanggapi hal itu, sosiolog dari Universitas Hasanuddin Sawedi Muhammad menuturkan, hadirnya komunitas ini, maka Anies telah mendapatkan panggung politik dari kalangan milenial. Tetapi perlu dorongan dari panggung lain, seperti pekerja, buruh, petani, dan lainnya. Sebab, segmentasi dukungan harus disesuaikan sesuai arus politik nantinya, katanya pula.
"Figur Anies selain dengan visi, dia juga punya kemampuan mendengar. Kita bisa melihat pengalaman dengan kepemimpinannya, masyarakat menerima itu, melalui gestur kepribadiannya. Selain menjadi gubernur, dia punya visi ke-Indonesiaan, salah satunya visi ketahanan pangan menjadi katalisator dari hulu ke hilir," ujar Sawedi.
Sedangkan pengamat politik dari Universitas Bosowa Arif Wicaksono mengemukakan, sosok Anies memang digadang-gadang maju sebagai kandidat. Bahkan di awal sejumlah partai sudah meliriknya untuk diusung. Namun demikian, tentu tidak mudah dalam kondisi seperti ini, perlu perjuangan berat untuk meraih itu.
"Memang sejumlah lembaga survei, nama Anies menguat. Bila melihat jejak peta politik di Sulsel, figur Anies masih ada irisan dengan kesamaan barisan dengan Prabowo Subianto, namun belakangan memilih bergabung bersama kabinet Jokowi, sehingga elektabilitasnya terus menurun. Tentu ini bisa menjadi peluang Anies untuk kembali mendapatkan simpati rakyat," ujarnya menambahkan.
Baca juga: LSI sebut Prabowo, Ganjar, Anies tiga nama teratas calon presiden
Baca juga: Survei NEW INDONESIA: Prabowo, Anies dan Sandi anjlok, Ganjar berkibar
"Kami melihat Anies adalah seorang tokoh layak didorong. Sudah banyak kelihatan hasil kerjanya. Solusinya tentu pada 2024 nanti, sejauh ini kami tidak melihat figur lain yang dianggap bisa membawa Indonesia lebih baik," ujar Inisiator Mileanies Muhammad Ramli Rahim saat konferensi pers, di Makassar, Senin malam.
Mantan Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI) itu, tidak memungkiri kedekatannya dengan Anies Baswedan yang kini menjabat Gubernur DKI Jakarta, untuk mendukungnya maju pada bursa pemilihan presiden nanti.
Ramli menyakini, selama Anies bisa menjaga dirinya sampai masa akhir jabatan, maka peluang itu sangat besar. Apalagi menjadi figur utama, tentu partai politik akan mengusung dan mendukungnya, mengingat track record selama ini sangat positif di mata publik.
Mengenai kapan komunitas ini akan mendeklarasikan diri sekaligus jalan melakukan sosialisasi dan merekrut relawan, kata dia, setelah Lebaran kemungkinan pada Juli nanti. Selain di Sulsel, kata dia, rencananya, terus melebarkan sayap jaringan hingga ke seluruh Indonesia hingga masa pemilihan itu tiba.
"Arahnya, didorong ke capres, karena suaranya mengalir maka dibuatkan aliran. Bahkan dari semua hasil survei, nama Anies selalu muncul di tiga besar. Saya melihat beliau sudah terpelihara di Jakarta, begitu selesai gubernur tinggal disiapkan panggungnya, kemana pun kami siap," ujarnya lagi.
Rahim menambahkan, untuk jaringan se-Indonesia sudah ada tinggal dihidupkan, hanya saja awal dibentuknya komunitas ini baru di Sulsel, selanjutnya tinggal menunggu petunjuk dari tim inti dari Anies Baswedan.
Menanggapi hal itu, sosiolog dari Universitas Hasanuddin Sawedi Muhammad menuturkan, hadirnya komunitas ini, maka Anies telah mendapatkan panggung politik dari kalangan milenial. Tetapi perlu dorongan dari panggung lain, seperti pekerja, buruh, petani, dan lainnya. Sebab, segmentasi dukungan harus disesuaikan sesuai arus politik nantinya, katanya pula.
"Figur Anies selain dengan visi, dia juga punya kemampuan mendengar. Kita bisa melihat pengalaman dengan kepemimpinannya, masyarakat menerima itu, melalui gestur kepribadiannya. Selain menjadi gubernur, dia punya visi ke-Indonesiaan, salah satunya visi ketahanan pangan menjadi katalisator dari hulu ke hilir," ujar Sawedi.
Sedangkan pengamat politik dari Universitas Bosowa Arif Wicaksono mengemukakan, sosok Anies memang digadang-gadang maju sebagai kandidat. Bahkan di awal sejumlah partai sudah meliriknya untuk diusung. Namun demikian, tentu tidak mudah dalam kondisi seperti ini, perlu perjuangan berat untuk meraih itu.
"Memang sejumlah lembaga survei, nama Anies menguat. Bila melihat jejak peta politik di Sulsel, figur Anies masih ada irisan dengan kesamaan barisan dengan Prabowo Subianto, namun belakangan memilih bergabung bersama kabinet Jokowi, sehingga elektabilitasnya terus menurun. Tentu ini bisa menjadi peluang Anies untuk kembali mendapatkan simpati rakyat," ujarnya menambahkan.
Baca juga: LSI sebut Prabowo, Ganjar, Anies tiga nama teratas calon presiden
Baca juga: Survei NEW INDONESIA: Prabowo, Anies dan Sandi anjlok, Ganjar berkibar
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021
Tags: