China nyatakan pertemuan PBB tentang Xinjiang merupakan penghinaan
10 Mei 2021 20:25 WIB
Sejumlah jurnalis asing memotret gedung perkantoran terpadu milik Pemerintah Kota Turban, Daerah Otonomi Xinjiang, China, Jumat (23/4/2021). Pemerintah China membantah klaim asing berdasarkan citra satelit yang menyebutkan bahwa gedung tersebut merupakan penjara bagi warga dari kelompok etnis minoritas Muslim Uighur. ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie/wsj.
Beijing (ANTARA) - Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan bahwa penggunaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai wadah untuk acara virtual yang membahas penindasan terhadap Muslim Uighur dan minoritas lainnya di Xinjiang merupakan penghinaan terhadap institusi tersebut.
China telah mendesak negara-negara anggota PBB untuk tidak menghadiri acara virtual yang direncanakan oleh Jerman, Amerika Serikat, dan Inggris itu.
"AS telah bekerja sama dengan beberapa negara, menyalahgunakan sumber daya dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta mencoreng dan menyerang China untuk melayani kepentingannya sendiri," kata Hua pada konferensi pers harian di Beijing, Senin.
"Ini adalah penistaan total terhadap Perserikatan Bangsa-Bangsa," kata dia, menambahkan.
China mengatakan penyelenggara acara virtual PBB, yang akan diadakan pada Rabu (12/5), menggunakan "masalah hak asasi manusia sebagai alat politik untuk mencampuri urusan dalam negeri China".
Beberapa negara Barat dan kelompok hak asasi menuduh pihak berwenang di Xinjiang menahan dan menyiksa warga Uighur di kamp-kamp, yang oleh AS disebut sebagai genosida.
Pada Januari, Washington melarang impor kapas dan produk tomat dari Xinjiang atas tuduhan kerja paksa.
Beijing menyangkal tuduhan tersebut dan menggambarkan kamp-kamp itu sebagai pusat pelatihan kejuruan untuk memerangi ekstremisme agama.
Sumber: Reuters Baca juga: China desak anggota PBB tak hadiri pertemuan tentang Xinjiang
Baca juga: Beijing bisa terima kunjungan PBB ke Xinjiang
Baca juga: PBB dan China sedang rundingkan akses tanpa batas ke Xinjiang
China telah mendesak negara-negara anggota PBB untuk tidak menghadiri acara virtual yang direncanakan oleh Jerman, Amerika Serikat, dan Inggris itu.
"AS telah bekerja sama dengan beberapa negara, menyalahgunakan sumber daya dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta mencoreng dan menyerang China untuk melayani kepentingannya sendiri," kata Hua pada konferensi pers harian di Beijing, Senin.
"Ini adalah penistaan total terhadap Perserikatan Bangsa-Bangsa," kata dia, menambahkan.
China mengatakan penyelenggara acara virtual PBB, yang akan diadakan pada Rabu (12/5), menggunakan "masalah hak asasi manusia sebagai alat politik untuk mencampuri urusan dalam negeri China".
Beberapa negara Barat dan kelompok hak asasi menuduh pihak berwenang di Xinjiang menahan dan menyiksa warga Uighur di kamp-kamp, yang oleh AS disebut sebagai genosida.
Pada Januari, Washington melarang impor kapas dan produk tomat dari Xinjiang atas tuduhan kerja paksa.
Beijing menyangkal tuduhan tersebut dan menggambarkan kamp-kamp itu sebagai pusat pelatihan kejuruan untuk memerangi ekstremisme agama.
Sumber: Reuters Baca juga: China desak anggota PBB tak hadiri pertemuan tentang Xinjiang
Baca juga: Beijing bisa terima kunjungan PBB ke Xinjiang
Baca juga: PBB dan China sedang rundingkan akses tanpa batas ke Xinjiang
Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021
Tags: