Bandung (ANTARA News) - Gubernur Jawa Barat H Ahmad Heryawan menyambut baik pelaksanaan Konferensi Internasional Pengembangan Vaksin di Negara-negara Islam yang diprakarsai Islamic Development Bank (IDB) di Kota Bandung, 6-9 Agustus 2010.

"Pemprov Jabar menyambut baik pelaksanaan konferensi itu, hal ini merupakan langkah maju dalam memberikan jawaban atas persoalan vaksin di negara-negara Islam," kata Gubernur Heryawan di Bandung, Kamis.

Ia berharap, dengan konferensi itu mendapat rumusan yang berdampak pada kemajuan dalam pengembangan vaksin bagi kebaikan dan kesehatan masyarakat.

"Konferensi yang dihadiri delegasi anggota IDB itu tentunya akan menghasilkan rumusan tentang pengembangan vaksin di negara-negara Islam dan itu merupakan momentum yang strategis," kata Heryawan.

Pada kesempatan itu, Gubernur Jawa Barat juga mengapresiasi PT Bio Farma yang telah terpilih untuk menggelar konferensi internasional itu di Kota Bandung.

Menurut Gubernur, Indonesia harus maju dan menjadi yang terdepan dalam pengembangan vaksin di dunia, terutama di antara negara-negara anggota IDB lainnya.

Sidang tahunan IDB di Kota Bandung kali ini mengambil tema "6 Annual Meeting IDB Self Reliance in Vaccine (SRVP) Programe" yang bertujuan untuk mendorong adanya kemandirian industri vaksin negara-negara Islam.

Kegiatan bertaraf internasional itu bertepatan dengan HUT PT Bio Farma ke-120 pada 6 Agustus 2010. Penunjukkan PT Bio Farma sebagai tuan rumah konferensi itu dilakukan pada pertemuan sebelumnya.

Bio Farma ingin memperlihatkan dan menunjukkan ke dunia Islam bahwa Indonesia sudah ada industri vaksin dengan produk berstandar internasional dan diakui oleh WHO.

"Selain sebagai produsen vaksin bertaraf internasional, Bio Farma juga akan mengambil peran dalam pelatihan keahlian produksi vaksin untuk mendorong pengembangan vaksin khususnya di negara-negara anggota IDB," kata Sekretaris Perusahaan PT Bio Farman, Rahman Rustan.

Pada konferensi itu juga, PT Bio Farma akan memaparkan konsep pengembangan vaksin dengan mengedepankan sinergitas kalangan akademik, bisnis dan pemerintah.

Sementara itu program Self Reliance in Vaccine Production (SRVP) didirikan enam tahun lalu dengan tujuan untuk pengembangan vaksin mengingat vaksin merupakan salah satu instrumen penting dalam pembangunan generasi bangsa yang sehat dan kuat.

Konferensi internasional membahas pengembangan vaksin itu akan menampilkan sejumlah pembicara yakni Prof Zuhal (Ketua Komite Inovasi Nasional), serta pakar industri vaksin Prof Christover Parish, Prof David Jackson dan Dr Jean Petre.