Gorontalo (ANTARA) - Dokter Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Kota Gorontalo, Sriyolanda Djafar menyatakan sebanyak 110 warga binaan dan lima petugas diduga keracunan usai menyantap makan buka puasa pada Ahad (9/5) kemarin.

"Di Lapas Gorontalo ada kegiatan buka puasa bersama, jadi kantor menyediakan bubur. Tapi, varian makanan yang dimakan ada beberapa," ujarnya, Senin.

Ia menjelaskan, pada makanan tersebut terdapat kue, bubur ayam atau mungkin makanan lainnya yang diantar dari rumah.

"Jadi untuk sekarang ini kita masih mengirim sampel dari beberapa varian makanan itu ke Balai POM dan menunggu hasilnya," ucapnya.

Baca juga: Ratusan warga binaan Lapas Gorontalo diduga keracunan makanan

Baca juga: Kasus keracunan makanan di Manggarai Timur ditetapkan sebagai KLB


Sriyolanda mengungkapkan, sebanyak 110 warga binaan dan lima petugas lapas yang bergejala keracunan, dimana 49 diantaranya dirawat di dua rumah sakit, yaitu RS Aloei Saboe dan RS Otanaha.

"Tadi juga saya sudah di telepon dokter rumah sakit bahwa mereka akan dipulangkan karena kondisinya sudah membaik," ucapnya.

Warga binaan yang masih berada dalam Lapas, tidak dibawa ke rumah sakit karena hanya sekadar mual dan muntah, selanjutnya dibawa kembali lagi ke blok karena pihaknya juga sudah melakukan penanganan di dalam lapas.*

Baca juga: Puluhan santri Bekasi keracunan saat buka puasa bersama

Baca juga: Dinas Kesehatan Kapuas ambil sempel makanan warga keracunan

Sejumlah warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Gorontalo menjalani perawatan di Rumah Sakit Aloe Saboe, Kota Gorontalo, Gorontalo, Senin (10/5/2021). ANTARA/Adiwinata Solihin