Denpasar (ANTARA News) - Bali sebagai daerah tujuan wisata yang setiap tahunnya menerima kunjungan lebih dari lima juta wisatawan dalam dan luar negeri, diharapkan tetap eksis dalam menghadapi gempuran pengaruh global, akibat dari perkembangan pariwisata yang pesat itu.
"Pembangunan Jangka Menengah Daerah (PJMD) Bali 2008-2013 menuntut perhatian lebih, tidak hanya menghadapi permasalahan yang belum terselesaikan, namun juga mengantisipasi perubahan di masa yang akan datang sebagai dampak dari perkembangan pariwisata," kata Kabag Publikasi dan Dokumentasi pada biro Humas dan Protokol Pemprov Bali I ketut Teneng di Denpasar Rabu.
Ia mengatakan, hal itu dilakukan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) sesuai tugas dan tanggung jawab yang diemban masing-masing.
Bali menghadapi sejumlah permasalahan, tantangan, ancaman yang sangat kompleks dengan berbagai ragam persoalan dan tantangan. Permasalahan tersebut mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, kemiskinan dan pengangguran.
Selain itu juga menyangkut sarana, prasarana insfrastruktur, pemerataan hasil-hasil pembangunan, alih fungsi lahan yang tidak terkendali, kualitas lingkungan hidup, ketentraman dan ketertiban serta pergeseran nilai-nilai budaya.
Ketut Teneng menambahkan, memperhatikan potensi, tantangan dan peluang serta dengan mempertimbangkan kearifan lokal yang hidup dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Pulau Dewata diharapkan permasalahan itu dapat diatasi dengan baik.
"Visi yang hendak dicapai dalam PJMD Bali 2008-2013 di bawah kendali Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Wagub AAN Puspayoga diharapkan mampu mewujudkan Bali yang maju, aman, damai dan sejahtera (Bali Mandara," ujar Ketut Teneng.
Visi tersebut dijabarkan Bali Maju adalah Bali yang dinamis, Bali yang terus bergerak menurut dinamika pergerakan dan perkembangan dunia.
Bali senantiasa bergerak dan maju dengan tetap menjunjung kesucian dan keiklasan demi tegaknya kebaikan (Dharma). "Bali yang Maju adalah Bali yang harus tetap `Metaksu` yang senantiasa meningkatkan diri sebagai daerah tujuan wisata yang handal, berkharisma dan religius," ujar Ketut Teneng.
Demikian pula Bali yang modern menurut ukuran dan tuntutan nilai-nilai universal yang tidak menyimpang atau bertentangan dengan nilai-nilai Agama Hindu serta adat istiadat Bali.
Kemodernan itu sangat penting dalam meningkatkan kualitas hidup dan peradaban sebagai masyarakat yang berada di "perkampungan" dunia yang terbuka, tutur Ketut Teneng. (ANT/K004)
Bali Tetap Eksis Hadapi Gempuran Pengaruh Global
4 Agustus 2010 07:04 WIB
Masyarakat Bali/ilustrasi. (ANTARA/Nyoman Budhiana)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
Tags: