Laporan dari London
Inggris gandeng kelompok agama sukseskan vaksinasi
9 Mei 2021 13:52 WIB
Pintu masuk Sing Sabha Gudwara di Cranbury Ave, Southampton, lokasi vaksinasi hasil kolaborasi antara NHS dengan kelompok agama, pada Jumat dan Sabtu, 8 Mei 2021. ANTARA/Munawir Aziz.
London (ANTARA) - Pemerintah Inggris berkolaborasi dengan komunitas lintas agama, yaitu Kristen, Islam, Yahudi dan Sikh untuk memperluas area vaksinasi dan meningkatkan program itu.
“Sejak November 2020 lalu kami sudah menyiapkan program agar ada perluasan akses vaksinasi, tidak hanya melalui rumah sakit. Namun juga menggandeng komunitas minoritas dan lintas agama,” kata Jill Ghanouni, Engagement Officer pada National Health Service (NHS) kawasan Northam Inggris Raya pada akhir pekan.
Ia menyampaikan bahwa pihaknya mengantisipasi permintaan dari kelompok-kelompok minoritas di Inggris terkait vaksinasi dan bekerja sama dengan pengurus masjid, gereja, sinagoge, gudwara dan juga rumah-rumah ibadah lain.
Baca juga: Percepatan vaksinasi Inggris cegah 10.400 kematian hingga akhir Maret
Baca juga: 27,6 juta orang di Inggris sudah divaksin
Lebih lanjut, Jill Ghanouni mengungkapkan bahwa pihaknya berterima kasih atas antusiasme pihak lintas agama untuk mendukung program vaksinasi. “Kami merasa senang bisa bekerja sama dengan warga Kristen, Muslim, Yahudi, Sikh dan agama-agama lain untuk program vaksinasi. Ini merupakan bukti bahwa pemerintah Inggris dan NHS ingin agar vaksinasi ini menjadi inklusif, terbuka untuk siapa saja,” terangnya.
Berdasarkan pantauan ANTARA, komunitas Muslim dan lintas agama di beberapa kota Inggris, semisal London, Southampton, Oxford, Sheffield dan Exeter antusias untuk mengikuti program vaksinasi yang diselenggarakan NHS.
ANTARA London mendapatkan kesempatan mengikuti proses vaksinasi di Sing Sabha Gudwara di Cranbury Ave, Southampton pada Jumat (7/5) dan Sabtu (8/5).
Sing Sabha Gudwara merupakan rumah ibadah terbesar bagi warga Sikh di Southampton dan sekitarnya. Di kota ini, ada tiga gudwara yang menjadi rujukan ibadah umat Sikh, yakni Sing Sabha Gudwara, Nanaskar Gudwara di Peterborough Rd, dan Guru Tegh Bahadar Sahib di St Marks Road.
Proses vaksinasi yang berlangsung di Sing Sabha Gudwara diikuti oleh 150 warga yang mendaftar secara daring dan terhubung dengan nomer asuransi kesehatan NHS. Vaksinasi di Gudwara diikuti tidak hanya warga Inggris yang beragama Sikh, tapi juga dari kalangan Islam, Kristen dan warga Yahudi setempat.
Donny, warga Indonesia di Inggris merasa beruntung mendapatkan undangan vaksinasi dari pengurus masjid setempat. “Saya mengapresiasi betul langkah pemerintah Inggris yang menggandeng komunitas agama dan minoritas.”
Lebih lanjut, Donny mengisahkan betapa kerja sama antara otoritas kesehatan Inggris dan komunitas agama merupakan terobosan yang bagus. “Saya mendapat undangan dari pengurus Masjid Madina Central Mosque Southampton beberapa waktu lalu. Jadi tidak usah menunggu lama mendapat undangan dari rumah sakit. Ini program yang bagus dan sangat membantu kami,” ungkap Donny yang kuliah di University of Southampton.
Baca juga: Survei Inggris: Antusiasme terhadap vaksin COVID AstraZeneca luntur
Baca juga: Inggris tawarkan vaksin COVID-19 kepada semua orang di atas usia 50
“Sejak November 2020 lalu kami sudah menyiapkan program agar ada perluasan akses vaksinasi, tidak hanya melalui rumah sakit. Namun juga menggandeng komunitas minoritas dan lintas agama,” kata Jill Ghanouni, Engagement Officer pada National Health Service (NHS) kawasan Northam Inggris Raya pada akhir pekan.
Ia menyampaikan bahwa pihaknya mengantisipasi permintaan dari kelompok-kelompok minoritas di Inggris terkait vaksinasi dan bekerja sama dengan pengurus masjid, gereja, sinagoge, gudwara dan juga rumah-rumah ibadah lain.
Baca juga: Percepatan vaksinasi Inggris cegah 10.400 kematian hingga akhir Maret
Baca juga: 27,6 juta orang di Inggris sudah divaksin
Lebih lanjut, Jill Ghanouni mengungkapkan bahwa pihaknya berterima kasih atas antusiasme pihak lintas agama untuk mendukung program vaksinasi. “Kami merasa senang bisa bekerja sama dengan warga Kristen, Muslim, Yahudi, Sikh dan agama-agama lain untuk program vaksinasi. Ini merupakan bukti bahwa pemerintah Inggris dan NHS ingin agar vaksinasi ini menjadi inklusif, terbuka untuk siapa saja,” terangnya.
Berdasarkan pantauan ANTARA, komunitas Muslim dan lintas agama di beberapa kota Inggris, semisal London, Southampton, Oxford, Sheffield dan Exeter antusias untuk mengikuti program vaksinasi yang diselenggarakan NHS.
ANTARA London mendapatkan kesempatan mengikuti proses vaksinasi di Sing Sabha Gudwara di Cranbury Ave, Southampton pada Jumat (7/5) dan Sabtu (8/5).
Sing Sabha Gudwara merupakan rumah ibadah terbesar bagi warga Sikh di Southampton dan sekitarnya. Di kota ini, ada tiga gudwara yang menjadi rujukan ibadah umat Sikh, yakni Sing Sabha Gudwara, Nanaskar Gudwara di Peterborough Rd, dan Guru Tegh Bahadar Sahib di St Marks Road.
Proses vaksinasi yang berlangsung di Sing Sabha Gudwara diikuti oleh 150 warga yang mendaftar secara daring dan terhubung dengan nomer asuransi kesehatan NHS. Vaksinasi di Gudwara diikuti tidak hanya warga Inggris yang beragama Sikh, tapi juga dari kalangan Islam, Kristen dan warga Yahudi setempat.
Donny, warga Indonesia di Inggris merasa beruntung mendapatkan undangan vaksinasi dari pengurus masjid setempat. “Saya mengapresiasi betul langkah pemerintah Inggris yang menggandeng komunitas agama dan minoritas.”
Lebih lanjut, Donny mengisahkan betapa kerja sama antara otoritas kesehatan Inggris dan komunitas agama merupakan terobosan yang bagus. “Saya mendapat undangan dari pengurus Masjid Madina Central Mosque Southampton beberapa waktu lalu. Jadi tidak usah menunggu lama mendapat undangan dari rumah sakit. Ini program yang bagus dan sangat membantu kami,” ungkap Donny yang kuliah di University of Southampton.
Baca juga: Survei Inggris: Antusiasme terhadap vaksin COVID AstraZeneca luntur
Baca juga: Inggris tawarkan vaksin COVID-19 kepada semua orang di atas usia 50
Pewarta: Munawir Aziz
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: