Kemenkes susun rencana imunisasi 14 jenis vaksin secara nasional
8 Mei 2021 13:28 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat memberikan materi dalam webinar Pekan Imunisasi Dunia 2021. (ANTARA/Tangkapan layar Youtube Kemenkes)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan tengah menyusun rencana strategis reformasi kesehatan, yakni imunisasi 14 jenis vaksin secara nasional, sebagai upaya menekan kematian ibu dan anak.
"Karena salah satu target RPJMN kita mengurangi tingkat kematian ibu dan anak dan kita tahu bahwa banyak kelahiran anak dan neonatal meninggal karena diare dan pneumonia," ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam webinar Pekan Imunisasi Dunia yang dipantau di Jakarta, Sabtu.
Sebelumnya, Kemenkes mengubah konsep imunisasi dasar lengkap menjadi imunisasi rutin lengkap. Imunisasi rutin lengkap itu terdiri dari imunisasi dasar dan lanjutan.
Terdapat 11 vaksinasi rutin lengkap yang sebelumnya diberikan kepada anak, namun pada tahun depan Kemenkes akan memasukkan tiga jenis vaksin untuk imunisasi lanjutan, yakni PCV, HPV dan rotavirus.
Vaksin PCV dapat mencegah infeksi yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus penyebab penyakit berbahaya, seperti meningitis dan pneumonia.
Adapun vaksin HPV penting untuk diberikan sejak dini. Vaksin HPV diberikan untuk melindungi seseorang dari infeksi HPV tipe high-risk, yaitu jenis HPV yang berpotensi menyebabkan beberapa jenis kanker, salah satunya adalah kanker leher rahim (serviks).
Sementara Rotavirus adalah salah satu jenis virus yang mudah menjangkiti bayi dan anak-anak, menyebabkan gangguan kesehatan berupa diare, demam dan nyeri perut dengan risiko dehidrasi yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.
"Kemarin kami sedang menyusun rencana strategis reformasi kesehatan atas permintaan pak presiden. Kami sudah memutuskan, Indonesia tahun depan akan melakukan vaksinasi untuk 14 antigen secara nasional," katanya.
Dengan dimasukkannya tiga vaksin tersebut, Budi berharap bisa menekan angka kematian bayi dan perempuan, sehingga Indonesia bisa menikmati bonus demografi lebih lama lagi.
"Partisipasi masyarakat akan vaksinasi juga sangat diperlukan. Saya merasakan sendiri, khususnya melalui vaksinasi COVID-19, bukan pekerjaan mudah. Kalau itu dilakukan bersama-sama kita bisa melakukan 14 vaksinasi wajib bagi seluruh masyarakat Indonesia," kata Menkes.
Sementara itu, Ketua Humas dan Kesejahteraan Anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia Hartono Gunardi menyambut baik rencana kemenkes yang memasukkan tiga vaksin ke dalam imunisasi wajib.
"Ini menjadi kado yang diberikan kepada kita semua, yaitu imunisasi PCV, HPV, dan rotavirus untuk seluruh anak Indonesia. Kami menyambut gembira imunisasi yang akan dilakukan secara nasional," kata dia.
"Karena salah satu target RPJMN kita mengurangi tingkat kematian ibu dan anak dan kita tahu bahwa banyak kelahiran anak dan neonatal meninggal karena diare dan pneumonia," ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam webinar Pekan Imunisasi Dunia yang dipantau di Jakarta, Sabtu.
Sebelumnya, Kemenkes mengubah konsep imunisasi dasar lengkap menjadi imunisasi rutin lengkap. Imunisasi rutin lengkap itu terdiri dari imunisasi dasar dan lanjutan.
Terdapat 11 vaksinasi rutin lengkap yang sebelumnya diberikan kepada anak, namun pada tahun depan Kemenkes akan memasukkan tiga jenis vaksin untuk imunisasi lanjutan, yakni PCV, HPV dan rotavirus.
Vaksin PCV dapat mencegah infeksi yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus penyebab penyakit berbahaya, seperti meningitis dan pneumonia.
Adapun vaksin HPV penting untuk diberikan sejak dini. Vaksin HPV diberikan untuk melindungi seseorang dari infeksi HPV tipe high-risk, yaitu jenis HPV yang berpotensi menyebabkan beberapa jenis kanker, salah satunya adalah kanker leher rahim (serviks).
Sementara Rotavirus adalah salah satu jenis virus yang mudah menjangkiti bayi dan anak-anak, menyebabkan gangguan kesehatan berupa diare, demam dan nyeri perut dengan risiko dehidrasi yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.
"Kemarin kami sedang menyusun rencana strategis reformasi kesehatan atas permintaan pak presiden. Kami sudah memutuskan, Indonesia tahun depan akan melakukan vaksinasi untuk 14 antigen secara nasional," katanya.
Dengan dimasukkannya tiga vaksin tersebut, Budi berharap bisa menekan angka kematian bayi dan perempuan, sehingga Indonesia bisa menikmati bonus demografi lebih lama lagi.
"Partisipasi masyarakat akan vaksinasi juga sangat diperlukan. Saya merasakan sendiri, khususnya melalui vaksinasi COVID-19, bukan pekerjaan mudah. Kalau itu dilakukan bersama-sama kita bisa melakukan 14 vaksinasi wajib bagi seluruh masyarakat Indonesia," kata Menkes.
Sementara itu, Ketua Humas dan Kesejahteraan Anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia Hartono Gunardi menyambut baik rencana kemenkes yang memasukkan tiga vaksin ke dalam imunisasi wajib.
"Ini menjadi kado yang diberikan kepada kita semua, yaitu imunisasi PCV, HPV, dan rotavirus untuk seluruh anak Indonesia. Kami menyambut gembira imunisasi yang akan dilakukan secara nasional," kata dia.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021
Tags: