Berlin (ANTARA) - Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn menyatakan bahwa gelombang ketiga pandemi virus corona "tampaknya dipatahkan", seiring penerapan jarak sosial dan kampanye vaksinasi yang dipercepat membantu menurunkan tingkat infeksi.

"Gelombang ketiga tampaknya patah," kata Spahn pada jumpa pers rutin mingguan pada Jumat, tentang penanganan pandemi Jerman.

Kepala Institut Robert Koch untuk penyakit menular, Lothar Wieler, mengatakan kejadian infeksi COVID-19 terjadi di semua kelompok umur, dan dia berharap dapat segera mengendalikan pandemi di Jerman.

Pangsa populasi yang telah menerima suntikan vaksin pertama telah mencapai 31,5 persen, dengan 900.000 orang mendapat dosis pada Kamis (6/5). Ini menempatkan Jerman "di jalur cepat" menurut perbandingan internasional, kata Spahn.

Dalam upaya untuk mempercepat upaya vaksinasi Jerman, Spahn telah mengizinkan penggunaan vaksin AstraZeneca untuk diberikan kepada semua orang dewasa. Langkah ini membalikkan pembatasan sebelumnya yang diberlakukan setelah laporan sebelumnya tentang kasus pembekuan darah yang jarang terjadi.

Keputusan tersebut mengikuti langkah beberapa negara federal Jerman untuk mengizinkan orang mendapatkan suntikan AstraZeneca, dengan berkonsultasi kepada dokter mereka.

"Kami yakin bahwa tawaran ini menarik bagi mereka yang tidak akan mendapatkan vaksin secepat itu," kata Spahn.

Ia kemudian menambahkan bahwa 1 juta dosis vaksin AstraZeneca akan dikirimkan ke tempat-tempat praktik dokter minggu depan.


Sumber: Reuters
Baca juga: Menkes Jerman desak negara bagian untuk perketat pembatasan COVID-19
Baca juga: Jerman pertengahan April terima pengiriman awal vaksin COVID J&J
Baca juga: Menteri Jerman serukan 'pembagian adil' distribusi vaksin di Eropa