Sikapi larangan mudik, Bali incar wisatawan lokal dengan prokes ketat
7 Mei 2021 13:39 WIB
Sepinya suasana objek pariwisata di Alas Kedaton, Bali, menjelang Lebaran Idul Fitri 2021 (Antara News Bali/Pande Yudha/2021)
Denpasar (ANTARA) - Dinas Pariwisata Provinsi Bali mendukung langkah pemerintah pusat yang melakukan pelarangan mudik untuk mencegah penyebaran COVID-19, dengan mengincar wisatawan lokal, tapi dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
Kadis Pariwisata Bali, Putu Astawa di Denpasar, Jumat, mengatakan larangan mudik dan penyekatan yang dilakukan sejumlah aparat di pintu masuk Pulau Dewata Bali sudah tentu berdampak pada sepinya wisatawan yang berkunjung ke Bali untuk menikmati masa libur lebaran.
"Meski aturan penyekatan tersebut berdampak pada penerbangan sepi hingga jumlah wisatawan berkurang, kami memahami tujuan dari larangan mudik itu adalah untuk mencegah pemaparan penularan covid-19 yang lebih meluas," ujar Putu Astawa.
Baca juga: Sandiaga Uno : Turis lokal lebih bernilai dari wisatawan mancanegara
Oleh karena itu, langkah untuk tetap menggeliatkan perekonomian pada sektor pariwisata di Bali saat libur lebaran adalah fokus pada pasar wisatawan lokal dengan aturan protokol kesehatan yang ketat, seperti masker, mencegah kerumunan, dan sebagainya.
"Meski dibuka untuk wisatawan lokal, namun kami minta para pelancong yang akan mengisi waktu liburan di Bali tetap menjaga protokol kesehatan agar tidak menimbulkan klaster penyebaran COVID-19," katanya.
Pihaknya menyasar pasar lokal dan domestik untuk mempertimbangkan pemulihan ekonomi pada sektor pariwisata di libur lebaran, namun protokol kesehatan tetap dijaga dengan ketat.
Baca juga: Kemenparekraf perkuat strategi dongkrak kualitas destinasi pariwisata
Selain memfokuskan pemulihan ekonomi di bidang pariwisata, Dinas Pariwisata Bali telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat, agar beberapa pertemuan MICE dapat dilakukan di Pulau Dewata Bali dengan tujuan membantu perkembangan pertumbuhan ekonomi di wilayah ini.
"Saat ini selain memfokuskan wisatawan untuk datang, Bali juga sedang fokus dalam pengamanan masalah penyebaran COVID-19, hal ini dilakukan guna mempersiapkan pembukaan destinasi wisata Pulau Bali bagi wisatawan mancanegara," kata Kadispar Bali, Putu Astawa.
Kadis Pariwisata Bali, Putu Astawa di Denpasar, Jumat, mengatakan larangan mudik dan penyekatan yang dilakukan sejumlah aparat di pintu masuk Pulau Dewata Bali sudah tentu berdampak pada sepinya wisatawan yang berkunjung ke Bali untuk menikmati masa libur lebaran.
"Meski aturan penyekatan tersebut berdampak pada penerbangan sepi hingga jumlah wisatawan berkurang, kami memahami tujuan dari larangan mudik itu adalah untuk mencegah pemaparan penularan covid-19 yang lebih meluas," ujar Putu Astawa.
Baca juga: Sandiaga Uno : Turis lokal lebih bernilai dari wisatawan mancanegara
Oleh karena itu, langkah untuk tetap menggeliatkan perekonomian pada sektor pariwisata di Bali saat libur lebaran adalah fokus pada pasar wisatawan lokal dengan aturan protokol kesehatan yang ketat, seperti masker, mencegah kerumunan, dan sebagainya.
"Meski dibuka untuk wisatawan lokal, namun kami minta para pelancong yang akan mengisi waktu liburan di Bali tetap menjaga protokol kesehatan agar tidak menimbulkan klaster penyebaran COVID-19," katanya.
Pihaknya menyasar pasar lokal dan domestik untuk mempertimbangkan pemulihan ekonomi pada sektor pariwisata di libur lebaran, namun protokol kesehatan tetap dijaga dengan ketat.
Baca juga: Kemenparekraf perkuat strategi dongkrak kualitas destinasi pariwisata
Selain memfokuskan pemulihan ekonomi di bidang pariwisata, Dinas Pariwisata Bali telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat, agar beberapa pertemuan MICE dapat dilakukan di Pulau Dewata Bali dengan tujuan membantu perkembangan pertumbuhan ekonomi di wilayah ini.
"Saat ini selain memfokuskan wisatawan untuk datang, Bali juga sedang fokus dalam pengamanan masalah penyebaran COVID-19, hal ini dilakukan guna mempersiapkan pembukaan destinasi wisata Pulau Bali bagi wisatawan mancanegara," kata Kadispar Bali, Putu Astawa.
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf/Pande Yudha
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021
Tags: