Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi menegaskan, Ahmadiyah memang menyimpang dari ajaran Islam, namun masyarakat hendaknya jangan mengambil tindakan main hakim sendiri terhadap mereka.

"Kekerasan tidak boleh dilakukan karena ideologi justru akan lebih militan ketika ditekan secara fisik," kata Hasyim dalam pesan singkatnya yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu.

Hasyim sendiri saat ini sedang berada di Arab Saudi menghadiri pertemuan tahunan sekaligus peringatan 50 tahun Robithoh Alam Islamy, organisasi Islam internasional yang dikendalikan Arab Saudi, bersama mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nurwahid.

Menurut Hasyim, Ahmadiyah jelas menyimpang dari ajaran Islam yang lazim diterima oleh mayoritas masyarakat Muslim dunia karena memercayai adanya nabi sesudah Muhammad. Padahal, dalam ajaran Islam, Muhammad adalah nabi terakhir.

"Dan beratnya lagi, mereka merasa berada di kalangan kaum Muslimin sehingga Muslim yang belum mengerti gampang terpengaruh," kata Hasyim.

Namun, di sisi lain kaum Ahmadiyah juga warga negara Indonesia yang sah, sehingga perlakuan secara fisik adalah hak negara melalui aparat negara.

Oleh karena itu, kata Hasyim, agar tidak terjadi kekacauan akidah di dalam masyarakat, maka diperlukan pendekatan dakwah.

Pada saat yang sama, lanjut Hasyim, aparat negara juga harus bertindak sesuai hukum yang berlaku mengingat sudah ada ketentuan hukum terkait Ahmadiyah.

"Dalam hubungan antarmasyarakat, agar tidak ada kekacauan akidah haruslah dilakukan melalui dakwah atau kembali ke jalan yang benar, sedangkan aparat melakukannya sesuai hukum yang berlaku," katanya.
(T.S024/A011/P003)