Jakarta (ANTARA) - Di tengah berbagai krisis ekonomi dan kesehatan yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19, dunia juga dihadapkan oleh krisis sosial yang muncul terutama terkait kekerasan rasial dan sentimen anti-Asia yang melonjak sejak pandemi mulai mendunia.

Duta Besar Kanada untuk ASEAN, Diedrah Kelly, membahas isu terkait sentimen tersebut dan berbagi langkah-langkah yang dilakukan Kanada untuk menghadapi tren peningkatan rasisme, yang disebut mengkhawatirkan, dalam perbincangan di International Corner kali ini.

Simak perbincangan Dubes Kelly dengan ANTARA dalam artikel berikut.

ANTARA: Belakangan ini tampak muncul peningkatan sentimen anti-Asia dan kekerasan rasial terhadap komunitas keturunan Asia, termasuk di Amerika Serikat yang banyak disorot. Apakah situasi serupa juga terjadi di Kanada?

Duta Besar Diedrah Kelly: Sayangnya peningkatan sentimen anti-Asia adalah sesuatu yang telah kita lihat selama pandemi berlangsung dan saya rasa ini mengindikasikan adanya tren peningkatan rasisme yang mengkhawatirkan, tak hanya di Amerika Utara namun juga di seluruh dunia. Saya pikir orang-orang merasa ketakutan akan pandemi dan sayangnya terdapat kecenderungan untuk mencari pihak yang disalahkan dan di situasi-situasi seperti ini anda dapat melihat tindakan dan kepercayaan yang buruk seperti rasisme jadi meningkat.

Ya, kami juga mengalaminya di Kanada dan tentu saja itu tidak mengindikasikan nilai yang dipegang oleh kebanyakan warga Kanada. Terdapat sejumlah kantong populasi yang memiliki keyakinan tersebut dan menunjukkan tindakan seperti itu, namun itu tidak merepresentasikan populasi keseluruhan dan tidak akan ditolerir serta tak dapat diterima. Baik di Kanada maupun di tatanan dunia, pemerintah kami telah menegaskan sikap tersebut.

Selain itu, di Kanada saat ini tengah berlangsung Bulan Warisan Asia (Asian Heritage Month) dan Menteri (Mary) Ng, yang merupakan salah satu menteri kabinet pemerintah Kanada untuk perdagangan internasional, UMKM, dan ekspor, memiliki portofolio yang panjang dan dia merupakan anggota kabinet yang sangat berpengaruh dan sangat aktif di kawasan termasuk untuk memperkuat hubungan ekonomi Kanada dengan kawasan ASEAN. (Perayaan) ini memiliki arti khusus baginya karena dia merupakan keturunan Asia dan kemarin Menteri Ng mengeluarkan pernyataan untuk menyoroti peringatan ini di Kanada.

Tema peringatan tahun ini adalah pengakuan, ketahanan, dan penyelesaian (recognition, resilience, resolve) yang saya pikir sangat relevan dalam masa pandemi ini. Inti dari Bulan Warisan Asia adalah untuk mengakui kontribusi yang diberikan oleh warga Kanada dengan keturunan Asia dalam kehidupan sehari-hari baik dalam sejarah maupun hingga hari ini, baik dari segi kewirausahaan kecil dan menengah yang berkontribusi terhadap kesejahteraan ekonomi dan kehidupan sosial komunitas, maupun para pimpinan perusahaan dan mereka yang memberikan kontribusi keilmuan dan inovasi. Jadi pengakuan atas kontribusi mereka di Kanada begitu penting […] dan kami berharap dengan meningkatkan pendidikan dan kesadaran akan hal ini, mereka yang memiliki pandangan rasis atau sentimen anti-Asia akan dapat lebih terinformasi dan mengubah opini mereka.


ANTARA: Seberapa besar populasi masyarakat keturunan Asia di Kanada?

Dubes Kelly: Dalam sensus terakhir di Kanada, salah satu pertanyaan yang diajukan bertujuan untuk mengidentifikasi bahasa yang digunakan. Anda mungkin mengetahui bahwa Kanada memiliki dua bahasa resmi yakni Bahasa Inggris dan Bahasa Prancis, namun di provinsi Alberta, yang berada di bagian barat Kanada, ditemukan bahwa bahasa yang paling umum digunakan kedua setelah Bahasa Inggris adalah Tagalog. Jadi terdapat lebih banyak penutur bahasa Tagalog di provinsi Alberta dibandingkan penutur bahasa Prancis, ini cukup impresif.

Sebanyak 22 persen dari populasi keseluruhan Kanada merupakan keturunan Asia, jadi setiap satu dari lima penduduk Kanada merupakan keturunan Asia dan ini luar biasa.



ANTARA: Apakah ada upaya-upaya perlindungan bagi mereka yang rentan atau pencegahan atas kekerasan berbasis ras?

Dubes Kelly: Beberapa bulan yang lalu kami memperingati Hari untuk Eliminasi Diskriminasi Rasial Dunia, yakni pada 21 Maret dan pada saat itu, Perdana Menteri kami, PM (Justin) Trudeau menegaskan komitmen Kanada untuk mengakhiri semua bentuk rasisme dan diskriminasi rasial dan kami meyakini, dan ada bukti yang mendukung, bahwa rasisme dan diskriminasi sistemik mengganggu kehidupan dan menggerogoti kesehatan masyarakat serta menjadi faktor penentu ketimpangan.

Kita mengetahui bahwa pandemi COVID-19 telah mendorong ketidaksetaraan sosial, kesehatan, dan ekonomi bagi minoritas rasial maupun agama di dunia, termasuk Kanada, sehingga kami mengambil langkah untuk menghadapi isu yang kompleks dan telah berlangsung lama […] Terdapat sejumlah program dan perubahan legislatif yang seperti program di tingkat federal yang bekerja erat dengan provinsi dan teritori, para pekerja medis serta institusi pendidikan untuk membahas rasisme anti-penduduk asli (indigenous) dalam sistem kesehatan kami. Tahun lalu, kami juga meluncurkan program kewirausahaan untuk masyarakat Kanada yang berkulit hitam untuk pertama kalinya, untuk memastikan bahwa para pemilik usaha kulit hitam menerima dukungan finansial dan membantu mereka pulih dari pandemi.

Dan terkait perubahan legislatif, terdapat sejumlah perubahan yang telah dilakukan untuk memastikan bahwa kami menghormati dan mengimplementasikan deklarasi Perserikatan Bangsa-bangsa terkait hak-hak masyarakat asli.

Kami juga mendorong pengumpulan data berdasarkan ras dalam statistik Kanada untuk dapat lebih membantu pembuatan keputusan yang berdasarkan bukti, yang kemudian akan membantu melawan diskriminasi.

Kanada juga telah membentuk sekretariat anti-rasisme federal yang fokus pada eliminasi rasisme sistemis, dan hal itu mencakup investasi sebesar 45 miliar dolar untuk mengambil aksi cepat untuk menghentikan rasisme, serta memberdayakan komunitas-komunitas, membangun kesadaran dan mengubah perilaku. Kami juga memiliki misi-misi dagang yang diimplementasikan antara Kanada dengan negara-negara Asia, dan itu memastikan bahwa kami menargetkan dan menyertakan representasi perempuan dalam bisnis serta komunitas yang termarjinalkan lainnya seperti penyandang disabilitas.

Ada cukup banyak aktivitas dalam program kebijakan dan inisiatif berbasis perdagangan kami di Kanada dan ini adalah beberapa yang dapat kami bagikan dengan anda hari ini.

Baca juga: Pandemi tak halangi komitmen Kanada di ASEAN

Baca juga: Kanada kucurkan 3,5 juta dolar dukung respon pandemi ASEAN