Ia mengatakan setelah rombongan tiba di kawasan Pelabuhan Padangbai, para PMI diwajibkan tes cepat antigen sebelum memulai perjalanan. Hal ini bertujuan untuk memastikan hasilnya non-reaktif dan dalam kondisi sehat.
Sebanyak 15 PMI yang tiba di Pelabuhan Padangbai ini sebelumnya bekerja di Brunei Darussalam dan Malaysia. Kemudian, karena kontrak kerja telah berakhir, mereka dipulangkan kembali ke Indonesia.
Belasan PMI tiba di Pelabuhan Padangbai pada Rabu (5/5) pukul 06.00 WITA dan baru diizinkan melakukan penyeberangan sekitar pukul 13.30 WITA. Para PMI kurang lebih menunggu di Pelabuhan Padangbai selama enam jam.
"Untuk itu jangan sampai salah mengambil langkah dan kami tetap mempertimbangkan kepentingan kemanusiaan," katanya.
Sementara itu, salah seorang PMI bernama Bahren mengatakan bahwa ada 15 PMI yang sempat bekerja di Brunei Darussalam dan Malaysia ingin pulang tujuan Lombok Timur, Lombok Tengah dan Lombok Barat.
"Kami sudah berangkat dari Brunei Darussalam dan Malaysia pada tanggal 2 Mei 2021 , tiba di Surabaya dan dikarantina empat hari kemudian lewat jalur darat menuju Pelabuhan Padangbai pada Kamis (6/5) ini pakai travel," katanya.
Ia mengatakan dari 15 PMI ini sudah merencanakan pulang kampung karena habis kontrak di negara tempatnya bekerja. Dari 15 PMI ini ada yang bekerja sebagai supir, tukang kebun dan terapis spa.
Baca juga: Penumpang tujuan Bali-NTB mulai meningkat di Pelabuhan Padangbai
Baca juga: Pemerintah antisipasi kepulangan pekerja migran saat larangan mudik
Baca juga: Ratusan pekerja migran dari Malaysia tiba di NTB
Baca juga: 3.636 pekerja migran di Jatim diisolasi, 33 orang positif COVID-19