Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR Basuki Hadimuljono berharap konstruksi fisik proyek jalan tol Akses Patimban bisa dimulai pada tahun 2022.

"Kalau nanti tendernya bulan depan akan segera kita bisa lakukan, dan bisa segera dilaksanakan nanti mudah-mudahan tahun 2022 akan sudah bisa dilakukan konstruksi fisiknya," ujar Menteri Basuki dalam acara market sounding di Jakarta, Kamis.

Menteri PUPR juga menambahkan bahwa pihaknya bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan untuk mendapatkan loan sehingga ada porsi di proyek jalan tol tersebut yang akan dikerjakan oleh pemerintah sehingga sifatnya berubah menjadi solicited.

Baca juga: PUPR berharap Tol Akses Patimban layani calon kawasan industri baru

"Ini semua kita lakukan untuk percepatan pembangunan akses tol Patimban karena harus disinergikan dengan Pelabuhan Patimban untuk bisa segera dimanfaatkan secara maksimal," katanya.

Untuk itu, lanjut Menteri Basuki, pasti akan lebih menarik bagi investor untuk bisa melaksanakan proyek ini secara skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha atau KPBU. Kalau sebelumnya unsolicited dengan kondisi sekarang ini yang masih baru mau bangkit, kemudian disuntik lagi dengan dukungan pemerintah maka sangat diharapkan hal ini bisa dilakukan.

Dalam kesempatan sama, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Eko Djoeli Heripoerwanto menyampaikan bahwa proyek jalan tol Akses Patimban ini mengalami perubahan skema KPBU yang sebelumnya unsolicited menjadi solicited.

Baca juga: KSP usul jalan tol sodetan dari Tol Cisumdawu ke Pelabuhan Patimban

"Jalan tol Akses Patimban dengan panjang proyek 37,05 Km dan nilai investasi Rp4,32 triliun serta target pelelangan akan dilakukan pada kuartal II tahun ini," kata Eko.

Tol Akses Patimban ini direncanakan akan menghubungkan jalan tol Cipali dengan jalan akses ke Pelabuhan Patimban. Akses Patimban dari jalan nasional ke Pelabuhan Patimban juga terdapat nasional yang dibuat seperti jalan tol tetapi berstatus non-tol.

Proyek jalan tol tersebut merupakan proyek yang bersifat unsolicited project dengan estimasi biaya investasi Rp7,53 triliun dan masa konsesi selama 40 tahun.

Rencananya jalan tol Akses Patimban ini akan memiliki total panjang 37,05 km, kecepatan rencana 80 km, lebar lajur 3,6 meter serta lebar median 3,8 meter.

Pengadaan lahan untuk tol tersebut akan dimulai pada 2020, dengan rencana waktu konstruksi pada 2022 dan rencana target operasional tol Akses Patimban ini pada 2024.