Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat pagi, menguat menjauhi angka 9.000 menyusul masuknya dana asing ke pasar domestik.

Pagi ini, nilai tukar mata uang Indonesia terhadap mata uang AS itu menguat 25 poin pada Rp8.950-Rp8.960 per dolar, sedangkan sehari sebelumnya ditutup pada Rp8.975-Rp8.985.

Direktur Currency Management Group, Farial Anwar di Jakarta, mengatakan, rupiah berpeluang mencapai Rp8.900 per dolar AS karena membesarnya aliran uang asing yang kebanyakan ditempatkan di Surat Utang Negara dan instrumen terbitan Bank Indonesia lainnya.

Farial menilai BI merasa perlu mendorong rupiah berapresiasi yang selama ini tertahan karena memang ingin mempertahankannya di bawah level Rp9.000 per dolar.

Ia mengatakan, apresiasi rupiah ini menunjukkan BI tidak hanya memikirkan kepentingan eksportir tapi juga kepentingan lain mempertahankan kredibilitasnya sebagai otoritas moneter.

Dia melanjutkan, jika rupiah menguat maka masyarakat yang akan naik haji tidak membayar ongkos haji dengan harga mahal yang saat ini mencapai Rp35 juta per orang.

Selain itu juga, kenaikan rupiah ini akan mengurangi subsidi pemerintah untuk bahan bakar minyak kepada masyarakat.

Farial yakin rupah akan mencapai Rp8.800 per dolar jika BI membiarkan pergerakannya sesuai mekanisme pasar. "Kita lihat saja dalam perdagangan sepanjang Jumat apakah ada reaksi dari BI terhadap pergerakan rupiah," demikian Farial.

H-CS/AR09