Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan realisasi pertumbuhan triwulan I-2021 yaitu minus 0,74 persen (yoy) menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia semakin menuju ke tren positif setelah tahun lalu terkontraksi sangat dalam.

“Pemulihan ekonominya terlihat dan konfirmasi bahwa kita pada tren yang menuju positif dan ini adalah curvenya adalah kurva V seperti di berbagai negara lain,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Airlangga menuturkan ekonomi Indonesia menuju ke tren positif juga dapat dilihat dari harga konstan kuartal I-2021 yang memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai Rp2.703 triliun atau mendekati posisi triwulan I-2020.

Kemudian, dari sisi demand side juga menuju ke arah lebih baik seperti konsumsi rumah tangga yaitu minus 2,23 persen atau meningkat dibandingkan triwulan IV-2020 serta konsumsi pemerintah yang mencapai 2,96 persen.

Oleh sebab itu, Airlangga optimis triwulan II tahun ini ekonomi Indonesia akan mampu tumbuh di kisaran 6,9 persen sampai 7 persen mengingat triwulan II-2020 memiliki dasar pertumbuhan yang relatif rendah.

Terlebih lagi, harga konstan triwulan II-2020 yang hanya sebesar Rp2.589,8 triliun juga menjadi dasar sangat rendah sehingga mengartikan bahwa realisasi triwulan I-2021 lebih tinggi 5,62 persen.

“Tentu ini sangat rendah dan apabila PDB kita harga konstan sama saja dengan yang dilakukan di kuartal pertama maka dia sudah melompat 5,62 persen,” katanya.

Baca juga: Pengamat nilai pemulihan ekonomi sudah berada dalam jalur yang tepat
Baca juga: BPS: Kinerja ekspor dan konsumsi pemerintah positif triwulan I-2021
Baca juga: BPS catat ekonomi triwulan I-2021 terkontraksi 0,74 persen