Hong Kong (ANTARA) - Saham Hong Kong ditutup melemah pada hari Rabu, karena saham-saham teknologi dan barang konsumen non-primer melemah menjelang pembukaan kembali bursa saham China, mengimbangi kenaikan saham perbankan dan sektor energi.

Indeks Hang Seng berakhir turun 139,16 poin atau 0,49 persen pada 28.417,98. Indeks Hang Seng China Enterprises turun 0,41 persen menjadi 10.721,87.

Indeks teknologi bursa Hong Kong turun 2,13 persen ke penutupan terendah dalam tiga minggu, mengikuti penurunan 1,9 persen di Nasdaq pada hari Selasa.

Baca juga: Saham Hong Kong ditutup untung, ikuti pemulihan dari pandemi

Tencent, yang paling aktif diperdagangkan berdasarkan omset, turun 1,9 persen. Meituan turun 1,6 persen dan Alibaba Group turun 2,3 persen.

Sub-indeks saham energi Hang Seng naik 1,1 persen, sedangkan sektor TI turun 1,85 persen. Sektor keuangan naik 0,35 persen dan sektor properti naik 0,23 persen.

Harga minyak naik untuk hari ketiga pada hari Rabu setelah data industri menunjukkan persediaan minyak mentah AS turun lebih dari yang diperkirakan minggu lalu, memperkuat pandangan bullish pada permintaan bahan bakar di ekonomi terbesar dunia.

Pialang mengatakan investor bersedia mencari barang murah menjelang pembukaan kembali pasar China pada hari Kamis.

Baca juga: Saham Hong Kong berakhir turun lebih dari 1 persen

Pasar keuangan dan berjangka Tiongkok ditutup dari 1 hingga 5 Mei untuk liburan Hari Buruh.

Penguatan tertinggi di Hang Seng adalah Hang Seng Bank Ltd, yang naik 3,42 persen, sedangkan pelemahan terbesar adalah Haidilao International Holding Ltd, yang turun 6,07 persen.

Di seluruh wilayah, indeks saham MSCI Asia kecuali Jepang melemah 0,34 persen.

Saham-H dengan kenaikan tertinggi adalah Bank of Communications Co Ltd yang naik 3,26 persen, diikuti oleh China Merchants Bank Co Ltd, naik 2,5 persen dan Postal Savings Bank of China Co Ltd, naik 2,35 persen.

Tiga penurunan persentase saham-H terbesar adalah Haidilao, Hansoh Pharmaceutical Group Co Ltd, yang turun 4,6 persen dan Baidu Inc, turun 3,53 persen.