Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia, Kamis pada pembukaan pasar naik 0,09 persen meski bursa Wall Street yang diikuti bursa Hong Kong dan Tokyo melemah.

Namun tidak merubah pendirian para pelaku pasar yang masih memburu saham-saham lapis dua yang diperkirakan masih dapat bergerak naik.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) naik 2,640 poin menjadi 3.060,279 poin dan indeks LQ-45 bertambah 0,632 poin atau 0,11 persen menjadi 589,190.

Analis Valas, Krisn Dwi Setiawan di Jakarta Kamis mengatakan, kenaikan indeks BEI karena terpicu oleh membaiknya rupiah yang menembus angka Rp9.000 per dolar.

Dukungan positif dari pasar uang mendorong pelaku pasar saham membeli saham-saham murah yang diperkirakan akan dapat bergerak naik, katanya.

Meski demikian, lanjut dia pasar sudah mulai jenuh dan diperkirakan akan muncul aksi lepas terhadap saham-saham unggulan setelah mengalami kenaikan cukup tajam.

Saham Astra Internasional misalnya yang terus mengalami kenaikan hingga mencapai Rp51.500 per saham, kemungkinan akan mengalami koreksi harga pada perdagangan berikutnya, ucapnya.

Indeks BEI, kemungkinan akan sulit mendekati angka 3.070 poin, karena mendekati level tersebut pelaku mulai melepas saham.

Pelaku ingin merealisasikan keuntungan yang sudah di tangan, setelah beberapa lama saham digenggam, katanya.

Saham-saham yang mendukung indeks BEI naik antara lain Astra International naik Rp700 menjadi Rp51.500, saham Good Year bertambah Rp400 menjadi Rp13.900, Gudang Garam meningkat Rp200 menjadi Rp35.050 per saham.

Selain itu saham BRI naik Rp50 menjadi Rp9.950 dan saham BCA naik Rp50 menjadi Rp6.050 per saham.
(h-CS/A024)