Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis pagi akhirnya menembus level Rp9.000 per dolar, setelah beberapa waktu berkutet dikisaran Rp9.015-Rp9.025 per dolar, akibat aksi beli rupiah oleh pelaku terus terjadi.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik lima poin menjadi Rp8.995-Rp9.005 dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.000-Rp9.010.

Dirut Finan Corpindo Nusa, Edwin Sinaga di Jakarta, mengatakan, posisi rupiah saat ini makin membaik, karena meliwati angka Rp9.000 per dolar.

Berhasilnya rupiah menembus level Rp9.000 per dolar sudah diduga sebelumnya, akibat makin kuatnya aksi beli pelaku asing terhadap rupiah, katanya.

Dana asing yang masuk kepasar, menurut dia, makin besar yang mendorong rupiah terus menguat meski Bank Indonesia (BI) berada di pasar siap menjaga melajunya kenaikan rupiah lebih lanjut.

Rupiah kemungkinan tidak bertahan lama berada dibawah level Rp9.000 per dolar, karena akan kembali melakukan intervensi, ucapnya.

Menurut dia, posisi rupiah hingga dibawah Rp9.000 per dolar tidak menjadi masalah karena berada dalam kisaran sempit. BI akan selalu melihat apakah kenaikan itu berdasarkan faktor fundamental atau bukan.

Meski demikian BI tetap menjaga pergerakan rupiah lebih lanjut, ujarnya.

Peluang rupiah untuk naik lagi, lanjut dia masih tetap besar, tergantung dari kebijakan BI apakah akan melepasnya mengikuti kehendak pasar.

Apakah kenaikan itu diserahkan pasar, maka rupiah akan terus menguat hingga mendekati angka Rp8.800 per dolar, katanya.

Kenaikan rupiah saat ini relatif kecil hanya sekitar 0,1 persen jadi kenaikan itu tetap kecil yang menunjukkan kenaikannya tetap di jaga oleh BI.
(h-CS/A024)