Padang (ANTARA News) - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) RI, Mohammad Nuh mengakui anak-anak Indonesia berlatar belakang ekonomi rendah susah masuk perguruan tinggi (PT) sehingga butuh intervensi program beasiswa.

Kemendiknas mencoba menganalisa Angka Partisipasi Kasar (APK) per jenjang pendidikan pada 2008 dan terungkap perbedaan yang dalam antara jumlah mahasiswa perguruan tinggi dari keluarga kaya dari keluarga miskin.

Menteri menjelaskan, dari data perkembangan APK tahun 2008 itu, siswa asal keluarga kaya masuk perguruan tinggi tercatat 32,4 persen dan siswa keluarga miskin 4,19 persen.

"Jadi terdapat perbedaan yang masih tinggi atau sekitar 80 persen," katanya.

Oleh karena itu, Mendiknas mengimbau pimpinan PT mengendepankan hati nurani dalam menerima mahasiswa baru.

Mendiknas juga menyatakan intervensi melalui program beasiswa perlu dilakukan untuk membantu mahasiswa kurang mampu.

Kemendiknas sendiri pada 2010 memberikan biaya siswa kepada 20.000 mahasiswa miskin di Indonesia, yang disebarkan ke PTN di wilayah Indonesia.

Program yang sama tahun depan tetap dilanjutkan sehingga semakin kecil perbedaan APK untuk masuk PT.

"Beasiswa yang diberikan sampai mahasiswa yang bersangkutan tamat," katanya.(*)

KR-SA/H007/AR09