Pesawat Berpenumpang 152 Jatuh di Pakistan
28 Juli 2010 18:15 WIB
Sukarelawan warga setempat mencari korban di puing sebuah pesawat penumpang Airblue yang terjatuh di Margalla Hills, Islamabad, Rabu (28/7). Sebuah pesawat penumpang Pakistan, Airbus 321 milik maskapai swasta, jatuh di hutan lebat dekat Islamabad pada hari Rabu, menewaskan seluruh penumpangnya yang berjumlah 152 orang. (ANTARA/REUTERS/Mehdi Shah)
Islamabad (ANTARA News/Reuters) - Sebuah pesawat komersial Pakistan yang membawa 152 orang mengalami kecelakaan akibat cuaca buruk di perbukitan di dekat ibu kota negeri itu, Islamabad, Rabu, kata beberapa pejabat.
Lima mayat telah ditemukan dari tempat kecelakaan di bukit berhutan lebat Margalla di dekat kota itu, kata seorang pejabat.
Pesawat jet tersebut, milik perusahaan penerbangan swasta Airblue, kehilangan kontak dengan ruang kendali dengan ruang pengawas lalu lintas udara di Bandar Udara Internasional Islamabad pukul 04.43 GMT (11.43 WIB), sewaktu terbang dari kota Karachi di bagian selatan negeri itu.
"Kami telah mengirim mobil pemadam ke lokasi. Sejauh ini lima mayat telah ditemukan," kata pemimpin Dinas Pembangunan Ibu Kota,Imtiaz Elahi kepada wartawan.
Pesawat itu membawa 146 penumpang dan enam anggota awak.
"Kami sedang mengumpulkan keterangan. Kami tak memiliki perincian lebih lanjut," kata Mubarik Shah, jurubicara bagi Dinas Penerbangan Sipil, yang dikelola negara.
Awan gelap dan asap terlihat membubung dari lokasi kecelakaan yang dipenuhi pepohonan. Satu helikopter terbang di atasnya dan kobaran api melahap pohon dan apa yang tampak sebagai puing pesawat, demikian tayangan televisi.
"Hujan. Saya melihat pesawat terbang sangat rendah dari jendela kantor saya," kata seorang saksi mata, Khadim Hussain.
Stasiun televisi AAJ Pakistan memperlihatkan asap tebal membubung dari tanah. Pekerja pertolongan sedang berusaha memasuki wilayah tersebut meski menghadapi kesulitan akibat lebatnya pepohonan.
Militer menyatakan telah mengirim tiga helikopter ke lokasi kecelakaan dan tentara juga telah dikerahkan ke sana.
Perdana Menteri Pakistan Yusuf Raza Gilani menginstruksikan para pejabat pemerintah untuk segera memadamkan api dan menolong penumpang.
Menurut laporan , hujan lebat mengguyur daerah tersebut selama setidaknya dua hari.
Airblue memulai operasi pada 2004 dengan armada pesawat Airbus A320 dan A321, kata perusahaan itu di jejaringnya (www.airblue.com).
Lima-puluh orang tewas ketika satu pesawat penumpang milik Pakistan International Airlines mengalami kecelakaan di dekat kota Multan di bagian tengah negeri tersebut pada 2006.(*)
(Uu.C003/R009)
Lima mayat telah ditemukan dari tempat kecelakaan di bukit berhutan lebat Margalla di dekat kota itu, kata seorang pejabat.
Pesawat jet tersebut, milik perusahaan penerbangan swasta Airblue, kehilangan kontak dengan ruang kendali dengan ruang pengawas lalu lintas udara di Bandar Udara Internasional Islamabad pukul 04.43 GMT (11.43 WIB), sewaktu terbang dari kota Karachi di bagian selatan negeri itu.
"Kami telah mengirim mobil pemadam ke lokasi. Sejauh ini lima mayat telah ditemukan," kata pemimpin Dinas Pembangunan Ibu Kota,Imtiaz Elahi kepada wartawan.
Pesawat itu membawa 146 penumpang dan enam anggota awak.
"Kami sedang mengumpulkan keterangan. Kami tak memiliki perincian lebih lanjut," kata Mubarik Shah, jurubicara bagi Dinas Penerbangan Sipil, yang dikelola negara.
Awan gelap dan asap terlihat membubung dari lokasi kecelakaan yang dipenuhi pepohonan. Satu helikopter terbang di atasnya dan kobaran api melahap pohon dan apa yang tampak sebagai puing pesawat, demikian tayangan televisi.
"Hujan. Saya melihat pesawat terbang sangat rendah dari jendela kantor saya," kata seorang saksi mata, Khadim Hussain.
Stasiun televisi AAJ Pakistan memperlihatkan asap tebal membubung dari tanah. Pekerja pertolongan sedang berusaha memasuki wilayah tersebut meski menghadapi kesulitan akibat lebatnya pepohonan.
Militer menyatakan telah mengirim tiga helikopter ke lokasi kecelakaan dan tentara juga telah dikerahkan ke sana.
Perdana Menteri Pakistan Yusuf Raza Gilani menginstruksikan para pejabat pemerintah untuk segera memadamkan api dan menolong penumpang.
Menurut laporan , hujan lebat mengguyur daerah tersebut selama setidaknya dua hari.
Airblue memulai operasi pada 2004 dengan armada pesawat Airbus A320 dan A321, kata perusahaan itu di jejaringnya (www.airblue.com).
Lima-puluh orang tewas ketika satu pesawat penumpang milik Pakistan International Airlines mengalami kecelakaan di dekat kota Multan di bagian tengah negeri tersebut pada 2006.(*)
(Uu.C003/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
Tags: