Pacu ekspor fesyen muslim, Kemenperin gelar ii-Motion 2021
4 Mei 2021 16:29 WIB
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih. ANTARA/ Biro Humas Kementerian Perindustrian.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) gencar mendorong pelaku industri fesyen muslim di Tanah Air agar semakin berdaya saing hingga merambah pasar mancanegara, melalui penyelenggaraan pameran virtual Indonesia Industrial Moslem Exhibition (ii-Motion) pada 3-5 Juni 2021.
“Kegiatan tersebut sekaligus menunjukkan perkembangan tren industri halal di Indonesia, termasuk di sektor industri fesyen muslim,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah, dan Aneka (IKMA) Gati Wibawaningsih lewat keterangannya di Jakarta, Selasa.
Perhelatan yang mengusung tema Local is The New Global ini diharapkan dapat mendorong industri produk halal lifestyle agar terus berinovasi dan adaptif dengan kebutuhan pasar saat ini.
“Hadirnya pameran ii-Motion yang didorong oleh kerja sama pemerintah, desainer, dan beragam stakeholder akan mengangkat citra fesyen muslim Tanah Air sehingga mempermudah pencapaian target Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia pada tahun 2021,” ungkap Gati.
Baca juga: Mendag sebut industri makanan halal dan fesyen muslim RI primadona
Pada gelaran ii-Motion 2021 peserta pameran terbanyak berasal dari Industri Kecil Menengah (IKM) bidang fesyen.
Tak dipungkiri, kata Gati, Indonesia merupakan konsumen pakaian jadi terbesar ketiga di antara negara anggota OKI, setelah Turki dan Uni Emirat Arab. Konsumsi fesyen muslim Indonesia mencapai 21 miliar dolar AS.
“Sementara, konsumsi fesyen muslim dunia diperkirakan mencapai 402 miliar dolar AS pada 2024. Ini peluang yang perlu kita rebut,” ujar Gati.
Gati mengemukakan Indonesia berpotensi menjadi pemain utama industri fesyen muslim dunia karena memiliki keanekaragaman produk, keberadaan komunitas fesyen muslim, serta asosiasi fesyen muslim yang tersebar di berbagai daerah.
“Industri fesyen memberikan kontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional. Industri pakaian sangat erat kaitannya dengan industri tekstil. Berdasarkan catatan kami, kontribusi industri tekstil dan pakaian jadi mampu menyumbang 6,76 persen terhadap industri pengolahan nonmigas pada tahun 2020,” sebutnya.
Baca juga: Fesyen muslim jadi jalan diplomasi baru untuk Indonesia-Turki
Dalam ii-Motion 2021, beragam merek fesyen muslim lokal akan memamerkan sekaligus menjual produk berkualitas premium. Beberapa di antaranya merupakan karya pemenang kompetisi Modest Fashion Project(MOFP) 2020 yang digelar oleh Ditjen IKMA.
“Kami mengajak seluruh desainer muslim untuk berpartisipasi dalam ii-Motion 2021. Ini program yang diinisiasi oleh Kemenperin untuk mempertemukan produsen industri halal dengan pasar dalam dan luar negeri,” tutur Gati.
Menurut Gati, produk fesyen muslim Tanah Air memang terus berkembang mengikuti tren dan kebutuhan pasar. Oleh sebab itu, dibutuhkan pameran skala besar agar produk Indonesia semakin dikenal di mata dunia.
“Ini sekaligus mendorong pertumbuhan ekspor kita yang baru 3,8 persen dari total pasar halal dunia,” kata Gati.
Tak hanya pameran produk, ii-Motion juga akan menampilkan peragaan busana, demo hijab, tata rias, demo masak, demo barista dan beragam webinar dan temu wicara dengan topik di antaranya Industri Halal dan Perkembangannya di Indonesia, Akses Pembiayaan Syariah, serta Mengangkat Potensi Unggulan Pangan Halal Lokal melalui Inovasi.
Baca juga: Kemenperin kerek daya saing industri fesyen melalui desainer kompeten
“Kegiatan tersebut sekaligus menunjukkan perkembangan tren industri halal di Indonesia, termasuk di sektor industri fesyen muslim,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah, dan Aneka (IKMA) Gati Wibawaningsih lewat keterangannya di Jakarta, Selasa.
Perhelatan yang mengusung tema Local is The New Global ini diharapkan dapat mendorong industri produk halal lifestyle agar terus berinovasi dan adaptif dengan kebutuhan pasar saat ini.
“Hadirnya pameran ii-Motion yang didorong oleh kerja sama pemerintah, desainer, dan beragam stakeholder akan mengangkat citra fesyen muslim Tanah Air sehingga mempermudah pencapaian target Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia pada tahun 2021,” ungkap Gati.
Baca juga: Mendag sebut industri makanan halal dan fesyen muslim RI primadona
Pada gelaran ii-Motion 2021 peserta pameran terbanyak berasal dari Industri Kecil Menengah (IKM) bidang fesyen.
Tak dipungkiri, kata Gati, Indonesia merupakan konsumen pakaian jadi terbesar ketiga di antara negara anggota OKI, setelah Turki dan Uni Emirat Arab. Konsumsi fesyen muslim Indonesia mencapai 21 miliar dolar AS.
“Sementara, konsumsi fesyen muslim dunia diperkirakan mencapai 402 miliar dolar AS pada 2024. Ini peluang yang perlu kita rebut,” ujar Gati.
Gati mengemukakan Indonesia berpotensi menjadi pemain utama industri fesyen muslim dunia karena memiliki keanekaragaman produk, keberadaan komunitas fesyen muslim, serta asosiasi fesyen muslim yang tersebar di berbagai daerah.
“Industri fesyen memberikan kontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional. Industri pakaian sangat erat kaitannya dengan industri tekstil. Berdasarkan catatan kami, kontribusi industri tekstil dan pakaian jadi mampu menyumbang 6,76 persen terhadap industri pengolahan nonmigas pada tahun 2020,” sebutnya.
Baca juga: Fesyen muslim jadi jalan diplomasi baru untuk Indonesia-Turki
Dalam ii-Motion 2021, beragam merek fesyen muslim lokal akan memamerkan sekaligus menjual produk berkualitas premium. Beberapa di antaranya merupakan karya pemenang kompetisi Modest Fashion Project(MOFP) 2020 yang digelar oleh Ditjen IKMA.
“Kami mengajak seluruh desainer muslim untuk berpartisipasi dalam ii-Motion 2021. Ini program yang diinisiasi oleh Kemenperin untuk mempertemukan produsen industri halal dengan pasar dalam dan luar negeri,” tutur Gati.
Menurut Gati, produk fesyen muslim Tanah Air memang terus berkembang mengikuti tren dan kebutuhan pasar. Oleh sebab itu, dibutuhkan pameran skala besar agar produk Indonesia semakin dikenal di mata dunia.
“Ini sekaligus mendorong pertumbuhan ekspor kita yang baru 3,8 persen dari total pasar halal dunia,” kata Gati.
Tak hanya pameran produk, ii-Motion juga akan menampilkan peragaan busana, demo hijab, tata rias, demo masak, demo barista dan beragam webinar dan temu wicara dengan topik di antaranya Industri Halal dan Perkembangannya di Indonesia, Akses Pembiayaan Syariah, serta Mengangkat Potensi Unggulan Pangan Halal Lokal melalui Inovasi.
Baca juga: Kemenperin kerek daya saing industri fesyen melalui desainer kompeten
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021
Tags: