Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara mengenai ekonomi hijau dan biru dalam arahannya di pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2021 di Jakarta, Selasa.

Menyoal ekonomi hijau atau green economy, Presiden Jokowi mengingatkan Indonesia harus mendapat manfaat dari perkembangan dunia yang mengarah kepada green economy.

"Ini hati-hati perkembangan green economy. Kita harus menyadari kita salah satu paru-paru terbesar dunia. Kita bisa mendapat manfaat besar dari hutan tropis dan hutan mangrove yang kita miliki," jelas Presiden Jokowi sebagaimana disaksikan secara virtual dari Jakarta, Selasa.

Oleh sebab itu Kepala Negara mengatakan transformasi energi menuju energi baru dan terbarukan harus dimulai. Green economy, green technology dan green product harus diperkuat agar Indonesia bisa bersaing di pasar global, katanya.

Baca juga: Presiden: Pertumbuhan ekonomi harus jadi mesin pemerataan pembangunan

"Kita sudah merencanakan ini green industrial park, kawasan industri hijau dan kita siapkan di Kalimantan Utara karena kita ingin memanfaatkan hydro power di Sungai Kayan dan ini akan menghasilkan energi hijau, energi baru dan terbarukan yang akan disalurkan ke kawasan industri hijau sehingga muncul produk-produk hijau dari sana. Inilah kekuatan kita ke depan," kata Presiden Jokowi.

Sementara itu pada ekonomi biru atau blue economy, Presiden Jokowi mengatakan Indonesia adalah negara terkaya dalam hal biodiversity di laut.

Menurutnya, Indonesia harus memanfaatkan secara bijak anugerah tersebut guna menyejahterakan rakyat dengan tetap menjaga alam dan keberlanjutan produksi.

"Sustainable blue economy harus menjadi agenda yang harus diprioritaskan di seluruh wilayah pantai yang kita miliki," ujar Presiden Jokowi.

Baca juga: Presiden: Pandemi beri pelajaran luar biasa dalam rencana pembangunan